SUARA INDONESIA JEMBER

Resmikan Warung NKRI di Jember, Kepala BNPT Sampaikan Lima Langkah Lawan Radikalisme

Zainul Hasan - 04 December 2022 | 13:12 - Dibaca 1.67k kali
Pemerintahan Resmikan Warung NKRI di Jember, Kepala BNPT Sampaikan Lima Langkah Lawan Radikalisme
Kepala BNPT Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, MH, saat memberikan sambutan dalam acara peresmian Warung NKRI. (Foto: Zainul Hasan/Suaraindonesia.co.id)

JEMBER - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia, Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, MH, menyampaikan lima langkah melawan virus radikalisme dan terorisme.

Hal itu disampaikan saat meresmikan Warung NKRI bekerjasama dengan Kwarda Jatim di lapangan City Forest Arum Sabil, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022).

Lima langkah tersebut yakni, wawasan kebangsaan, revitalisasi Pancasila, moderasi beragama, penguatan akar budaya bangsa dan pembangunan kesejahteraan.

"Sebagai salah satu implementasi dalam lima langkah tersebut untuk menjaga jati diri bangsa, khususnya dari virus radikalisme dan terorisme, melalui dialog kebangsaan bersama elemen bangsa dengan penerapan strategi pentahelix yang diinisiasi oleh BNPT," ucap Kepala BNPT.

Menurutnya, BNPT menerapkan strategi pentahelix atau multi-pihak sebagai upaya merawat kebhinekaan untuk Indonesia harmoni, khususnya melalui upaya pencegahan penyebaran paham intoleran dan radikalisme, yang dapat mengarah kepada tindak pidana terorisme.

Penerapan strategi penta helix tersebut melibatkan pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas dan media.

"Salah satu implementasi penerapan strategi pentahelix tersebut yaitu, pelibatan pelaku usaha, akademisi, dan komunitas melalui Warung NKRI ke-16 yang kita resmikan hari ini," imbuhnya.

Boy Rafli menegaskan, bahwa Warung NKRI merupakan wadah bagi pelaku usaha, akademisi, komunitas ataupun unsur masyarakat lainnya untuk turut serta berkontribusi aktif merawat kebhinekaan dan mewujudkan Indonesia yang harmoni.

"Warung NKRI diharapkan dapat menjadi wadah kolaborasi bagi upaya kontra radikalisasi dan deradikalisasi, untuk menangkal dan melawan paham intoleran dan radikalisme, yang dapat mengarah kepada tindak pidana terorisme melalui pelaksanaan dialog-dialog kebangsaan yang berkelanjutan," bebernya.

Dipenghujung pidatonya, Boy Rafli mengungkapkan bahwa pahlawan adalah simbol keteladanan dan panutan dari sosok yang telah memberikan perubahan positif untuk bangsa ini dalam berbagai aspek.

"Jika di masa lalu pahlawan berjuang dengan fisik, maka pahlawan hari ini berjuang dengan semangat membangun bangsanya. Karena itulah, pahlawan tidak pernah punah. Dan jadilah pahlawan di setiap masa," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Zainul Hasan
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya