SUARA INDONESIA JEMBER

Batik Silabango, Karya Putri Asli Jember yang Terkenal di Milan

Wildan Mukhlishah Sy - 08 February 2022 | 17:02 - Dibaca 4.27k kali
Features Batik Silabango, Karya Putri Asli Jember yang Terkenal di Milan
Salah satu kain batik yang dipamerkan dalam ajang bergensi di Milan. Foto: Robert Grey Photography.

JEMBER- Siapa yang tak kenal dengan batik, meski setiap daerah memiliki karakter berbeda yang dihadirkan dalam gambarnya, namun kain dengan berbagai motif cantik dan menawan yang merupakan warisan budaya Indonesia ini, selalu menjadi incaran para pembeli.

Salah satunya adalah kain batik yang diproduksi di Batik Silabango, Dusun Tegalbego, Desa Arjasa, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember. Sejumlah karyanya telah berhasil menyihir jutaan mata masyarakat yang melihatnya.

Owner Batik Silabango Eno Helga menjelaskan, dari setiap motif yang dihadirkan memiliki filosofi tersendiri. Beberapa diantaranya, didominasi dengan desain cantik dan tegas yang menghasilkan kesan elegan dalam perpaduannya.

“Untuk motif sendiri, meskipun cantik tapi tidak terkesan berlebihan. Feminim tapi tegas, jadi kesannya ilegal,” jelasnya, Selasa (8/2/2022).

Seperti motif Pratisara Samudra, dengan gambar beberapa cangkang penyu dan garis bergelombang di atasnya yang membentuk jalur satu arah. Desain tersebut memiliki makna, bahwa dalam kehidupan yang terus berjalan, manusia harus memilki kekuatan dan usaha yang tiada henti.

Menurut wanita yang akrab disapa Eno tersebut, untuk bahan dasar pembuatan batik di tempatnya menggunakan komposisi yang sesuai dengan standart kain batik pada umumnya. Akan tetapi, jika ada permintaan khusus dari pembeli, maka dapat disesuaikan.

Sementara terkait proses pembuatan satu lembar kain batik berukuran 2 meter x 1.15 meter, dirinya membutuhkan waktu sekitar lima sampai sepuluh hari. Mulai menggambar pola atau desain, mencanting, mewarnai, fiksasi, perebusan kain batik hingga selesai.

“Kalau untuk prosesnya sih tergantung desain dan cuaca, rata-rata ya lima sampai sepuluh hari lah itu semuanya,” katanya.

Dengan kombinasi apik dari setiap formula dan proses yang dihadirkan, maka tak heran jika hasil karyanya telah berkali-kali malang-melintang di dunia fashion.

Tak hanya di kancah nasional, namun batik karya putri daerah tersebut, telah dipamerkan dalam salah satu ajang bergensi di Milan, Italia.

“Alhamdulillah, kemarin dibawa ke Milan sama desainerku Ko Sugeng. Seneng banget, karena itu kan juga bisa jadi support buat aku agar terus berkarya,” ujarnya.

Kendati telah diminati oleh penduduk mancanegara, batik miliki Eno rupanya masih belum terlalu di kenal di Kabupaten Jember. Bahkan, dirinya mengaku kesulitan untuk menjangkau target pasar dari penduduk lokal.

Untuk itu, dirinya berharap dapat melakukan sinergi dan kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab), dalam upaya mengenalkan produknya kepada masyarakat Jember secara luas dan maksimal. 

“Kalau di Jember malah banyak yang belum kenal dan tau. Semoga dapat dukungan dan bisa bersinergi dengan Pemkab agar nanti dikenal lebih luas lagi oleh masyarakat Jember,” harapnya.

Bagi anda yang penasaran dan ingin memborong kain di Batik Silabango, tidak perlu khawatir mengenai kualitasnya. Sementara, untuk satu lembar kain batik dibandrol dengan harga yang cukup variatif, tergantung tingkat kerumitan pola dan pewarnaan.

“Harga kita sesuaikan dengan kualitas, kerumitan motif dan pewarnaan. Kita disini jual dari harga Rp 150 ribu,” tandasnya.


» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya