JEMBER- Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jember, menegaskan bahwa para pasangan calon keluarga baru diharuskan untuk memiliki pemahaman yang mempuni mengenai ilmu tentang keluarga.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala DP3AKB Jember Suprihandoko, saat mengukuhkan Dandim 0824 Jember sebagai Bapak Asuh Anak Stunting Jember, Rabu (24/8/2022).
“Para calon keluarga baru harus paham ilmu tentang kaluarga,” ungkapnya.
Dirinya menilai, minimnya persiapan pasangan muda untuk membangun rumah tangga, termasuk pemahaman mengenai ilmu tentang keluarga juga menjadi salah satu faktor, terlahirnya balita dalam keadaan stunting.
Menurutnya, masalah stunting selalu menjadi ancaman bagi para generasi bangsa yang sulit untuk dideteksi dan diatasi, tanpa adanya peran serta dari berbagai pihak, terutama dalam lingkungan keluarga terkait.
Untuk itu, langkah tersebut dilakukan demi mengatasi pengentasan angka stunting dari hulu.
Pihaknya juga senantiasa menggencarkan sosialisasi mengenai faktor dan upaya penanganan stunting, kepada para remaja yang ada di Kabupaten Jember.
“Kedepan kita bekerjasama untuk stop stunting dari hulu,” lajutnya.
Sementara itu, Dandim 0824 Jember Letkol Inf Batar C Pangaribuan, yang baru saja dikukuhkan menjadi Bapak Asuh Anak Stunting Jember, mengajak semua masyarakat untuk melaksanakan “Gerakan Senyum Seribu Balita”.
Dirinya mengatakan bahwa program bapak Asuh Anak Stunting yang digagas oleh BKKBN tersebut, telah mendapatkan dukunan dari seluruh lapisan masyarakat, hingga TNI, Polri dan pemerintah.
Dengan demikian, dirinya merasa harus berperan dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Jember.
“Sebagaimana arahan dari KASAD Jendral Dudung Abdurachman, yang telah menyampaikan kepada jajaran TNI AD tentang kondisi anak-anak yang stunting, agar kita ikut berperan,” tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi