Segera MoU dengan Perguruan Tinggi se Jember, Ini Tujuan Bupati Hendy
Pemerintahan
Bupati Jember Hendy Siswanto, saat memberikan sambutan di Universitas Muhammadiyah Jember. Foto: Wildan/suaraindonesia.co.id
JEMBER- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember Berencana untuk melakukan MoU dengan seluruh instansi perguruan tinggi di wilayahnya, yang akan direalisasikan pada tahun 2022 mendatang.
Hal tersebut merupakan bentuk kolaborasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan mengatasi berbagai permasalahan yang ada di Kabupaten Jember, seperti kemiskinan, kesehatan dan perekonomian.
Saat dihubungi melalui sambungan telepon, Bupati Jember Hendy Siswanto menjelaskan, tri dharma perguruan tinggi salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat.
Untuk itu, pihaknya meminta agar seluruh sivitas akademika di perguruan tinggi turut serta membantu pemerintah dalam membangun Jember yang lebih baik.
“Kita tau ya, tri dharma perguruan tingi salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat, jadi mereka itu juga wajib membantu Pemkab,” jelasnya kepada suaraindonesia.co.id, Selasa (1/12/2021).
Hendy mengatakan, Jember memiliki puluhan perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa yang terbilang banyak dan berkualitas.
Namun meski begitu terdapat banyak persoalan yang masih perlu untuk segera dituntaskan, diantaranya tingginya angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB), stunting, banyaknya masyarakat buta huruf dan kurangnya literasi keuangan.
“Sekarang gini ya mbak, Jember ini kan kampusnya itu puluhan. Tapi kita masih punya stunting, AKI/AKB, buta huruf dan beberapa permasalahan lainnya,” katanya.
Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh belum adanya rasa kepedulian yang tinggi dari berbagai pihak untuk mengembangkan Kabupaten Jember.
“Nah itu artinya apa, memang kita kurang care gitu kepada hal-hal seperti itu, seharusnya kita bisa lebih peduli lagi,” lanjutnya.
Bupati nantinya akan berkoordinasi dengan Rektor dari seluruh perguruan tinggi yang ada di Jember, agar kegiatan belajar mahasiswa lebih banyak dilakukan di lapangan dibandingkan di ruang kelas.
Dengan demikian, para generasi yang mengemban tugas sebagai agen of change tersebut, nantinya akan memiliki pengalaman yang lebih banyak untuk bekal saat terjun ke masyarakat di waktu mendatang.
“Saya akan minta, khususnya para rektor ya minimal kegiatan di lapangan itu 60 persen. Dengan begitu mereka akan punya pengalaman banyak saat bekerja nanti,” paparnya.
Selanjutnya, pihaknya juga mengaku siap untuk memfasilitas kepada mahasiswa terkait kebutuhannya dalam menjalankan program kampus meredeka.
Dengan harapan dapat memberikan hal yang berguna, baik bagi masyarakat maupun mahasiswa itu sendiri.
"Apa lagi kan sekarang ada kampus merdeka, jadi ayo kita kolaborasi untuk bangun Jember. Kami nanti siap untuk memfasilitasi apa saja yang dibutuhkan oleh mereka,” tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta |
: Wildan Mukhlishah Sy |
Editor |
: Imam Hairon |
Komentar & Reaksi