JEMBER, Suaraindonesia.co.id - Ribuan driver ojek online (ojol) dari 59 komunitas di Kabupaten Jember, Jawa Timur menggelar demonstrasi di depan Pemkab Jember, Selasa (31/10/2023) pagi.
Dalam aksi yang diinisiasi oleh Forum Komunikasi Jember Ojol Bersatu (FKJOB) ini, driver ojol menuntut kebijakan Pemkab Jember dalam kesetaraan tarif serta ketegasan untuk menindak aplikator nakal.
Peserta aksi bergerak dari Jl. Gajahmada, Jl. Sultan Agung dan berakhir di Pemkab Jember, Jl. Sudurman.
Di depan Pemkab, sejumlah peserta melakukan orasi. Namun, mereka kecewa lantaran bupati tak menemui mereka.
Ketua FKJOB Dedy mempertanyakan aturan kesetaraan tarif yang harusnya ditangani Pemkab Jember namun malah dilempar ke pusat.
“Sebenarnya kemarin sudah ada SK dari Gubernur tentang kesetaraan tarif dan sudah disosialisasikan pada daerah, tapi anehnya di Jember ini justru dilimpahkan ke kementerian, ya jelas kita nggak bisa terima itu,” ungkap Ketua FKJOB, Dedy saat dikonfirmasi Suaraindonesia.co.id
Menurut Dedy, di Jember masih banyak aplikator ojol yang menetapkan tarif sesuka hati atau tidak manusiawi pada driver. “Banyak aplikator nakal, menentukan tarif seenaknya, tidak memiliki kantor cabang di Jember dan potongan yang tidak manusiawi, itu yang ingin kami sampaikan pada aksi kali ini, semoga bupati mau mendengarkan dan memenuhi hak-hak kita,” paparnya.
“Semua harap tenang, mari kita mediasi di dalam, silakan siapapun perwakilan dari FKJOB kita obrolkan di dalam,” ujar Dedy di hadapan massa.
Kepala Dinas Perhubungan Jember, Agus Wijaya justru hadir dan menemui massa. Agus didampingi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika serta Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jember.
Hingga berita ini ditayangkan, proses mediasi masih berlangsung dan FKJOB masih menunggu solusi dari Pemkab Jember. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Ambang Hari Laksono |
| Editor | : Danu Sukendro |
Komentar & Reaksi