SUARA INDONESIA, JEMBER- Menjelang hari tenang, pelaksanaan pilkada di Kabupaten Jember, Jawa Timur, ternodai dengan kabar keberpihakan panitia pengawas kecamatan (panwascam).
Oknum panwascam dan Pengawas Kelurahan/Desa (PKD) di Kecamatan Puger tersebut, mengarahkan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) untuk menggalang dukungan kepada pasangan calon nomor urut 01, Hendy Siswanto-M Balya Firjaun Barlaman.
Berdasarkan tangkapan layar percakapan di grup PTPS yang diberi nama PTPS (KST-2024), nomor kontak yang diberi nama Mbak Enik Pkd, memberi instruksi agar semua PTPS mengisi aplikasi yang bernama Gerak Juang. Ia juga mengirim file berbentuk APK ke grup tersebut dengan nama GERAK JUANG_V2.apk.
Aplikasi ini disebut-sebut terafiliasi dengan paslon 01. Karena sebelumnya, kasus serupa juga sempat mencuat di Kecamatan Tanggul. Oknum penyelenggara dan pengawas teridikasi koordinasi mengisi aplikasi serupa.
“Untuk aplikasi bisa menginstalasi yang ini. Isiannya sama, acuan dan teknisnya pun sama. Yang satunya masih kita maintenance dulu. Tetapi prinsipnya sama, nantinya data yang masuk tetap kita sinkronkan dengan database yang lama. Terimakasih,” demikian isi pesan terusan yang dibagikan Mbak Enik Pkd di dalam grup.
“Kawan-kawan segera melanjutkan pergerakan, tidak ada waktu lagi, dan tidak ada alasan untuk takut,” sambungnya.
Pada pesan yang berbeda, nomor Mbak Enik Pkd juga mengirimkan pesan bernada instruksi. Isinya agar para PTPS tidak melayani atau bersiasat jika ditanya oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas, hingga kepala desa maupun pemerintahan desa, bila mereka ditanya tentang pengisian aplikasi tersebut.
Dia meminta agar PTPS menjawab bahwa kegiatan itu hanya menginstal aplikasi pengawasan dan melakukan ujicoba. “Sekali lagi cukup iyakan saja dan jika bertanya apa tahapan yang dilakukan hari ini, bilang saja cuman nginstall dan ujicoba aplikasi siwaslih. Jika ada yang bertanya lebih mendalam terkait netralitas tunjukkan saja bahwa kita sedang netral tidak ada keberpihakan,” perintahnya, melalui pesan tertulis.
Jika pesan berisi instruksi yang dibagikan sebelumnya merupakan pesan terusan alias meneruskan pesan dari nomor lain, perintah terakhir tidak. Indikasinya, pesan ini ditulis sendiri oleh Mbak Enik Pkd.
Sementara, indikasi keberpihakan untuk mendukung paslon 01, dikuatkan dengan perintah agar PTPS memilih paslon 01 dalam polling di Instagram. “Ayo kawan-kawan, khususnya pasukan kita. Kita polling paslon nomor 01,” demikian kalimat instruksi oleh Mbak Enik Pkd.
Selain Mbak Enik Pkd, juga ada nama Husen yang memberi instruksi serupa. Di grup yang sama, Husen memberi perintah teknis tentang pengisian aplikasi yang ditengarai menjadi basis data dukungan untuk calon pemilih paslon 01. PTPS yang diminta mengisi aplikasi tersebut.
“Kalau tidak muncul artinya pengisiannya tidak sesuai format. Misal nomor KTP juga harus diisi 16 digit dan benar-benar NIK. Kalau tidak sesuai format itu, otomatis terhapus. Solusinya, ya upload ulang dengan format yang lengkap,” isi pesan yang diteruskan oleh Husen tersebut.
Penelusuran Suaraindonesia.co.id, nama Enik yang muncul dalam grup merupakan PKD di Desa Kasiyan Timur. Sedangkan Husen adalah oknum Panwascam Puger. Namun, saat jurnalis mengonfirmasi via telepon, keduanya tidak merespons sama sekali. Pertanyaan yang dikirim via pesan WhatsApp juga tak dijawab. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Fathur Rozi (Magang) |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi