JEMBER - Asosiasi Petani Pangan Indonesia (APPI) Jatim, Suprapto membantah keberadaan pupuk di Kabupaten Jember, Jawa Timur, langka.
Isu kelangkaan itu sendiri, kata Suprapto salah satu faktor penyebabnya adalah tidak terdaftarnya petani di kelompok tani sekitar.
Akibatnya, setiap ada distribusi pupuk tidak kebagian, karena nama yang bersangkutan tidak terdaftar dalam kuota.
"Dengan demikian, kami berharap untuk para petani untuk segera mendaftar ke kelompok tani," pintanya, saat diminta wawancara salah satu radio swasta di Kabupaten Jember, Senin (03/01/2021).
Selain itu, kata Suprapto, salah satu penyebab merebaknya isu kelangkaan pupuk karena tidak pahamnya petani dalam penggunaan pupuk secara berimbang.
"Bermacam-macam pupuk harusnya yang digunakan. Mulai dari ureaz ponska dan anroganik," sebutnya.
Selama ini, menurut Suprapto, petani Jember masih ada yang yang terkesan salah kaprah.
"Ada yang masih menganggap, bahwa pupuk tersebut hanya menggunakan urea. Padahal, masih ada pupuk lain yang seharusnya digunakan," pintannya.
Melihat kondisi itu, pihaknya meminta agar dinas terkait dan kelompok tani gencar memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
"Kapan petani kita akan makmur, jika masih ketergantungan kapada salah satu pupuk," tegasnya.
Sebelumnya, salah seorang petani di Kecamatan Jelbuk mengeluhkan kelangkaan pupuk subsidi di wilayahnya.
Akibatnya, tanaman padi miliknya terancam gagal panen, akibat keterlambatan pupuk.
Kendati dirinya sudah terdaftar dalam kelompok tani, namun pupuk yang diberikan dianggap masih belum memenuhi kebutuhan pertaniannya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Imam Hairon |
Editor | : M Ainul Yaqin |
Komentar & Reaksi