JEMBER - Meski anggaran pendidikan sangat besar, hingga menyentuh angka 20 persen dari anggaran negara, ternyata tidak semua menyentuh langsung kepada yang membutuhkan.
Seperti yang dialami oleh (sekolah dasar negeri) SDN Jamintoro 03, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Selain beratapkan langit, (tidak ada atapnya) tersisa reng dan mulai ditumbuhi semak belukar.
Terlihat tembok bangunan ditumbuhi dengan lumut. Menandakan, sekolah ini sudah lama tidak dipakai.
Menurut keterangan sumber, lembaga ini mengalami ambruk 2 tahun lalu, sejak kepemimpinan Bupati Faida-Mukit.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) pun, sangat terganggu dan guru sangat merasa tidak nyaman dengan kondisi itu.
Beruntung, ada warga sekitar sekolah yang berbaik hati, meminjamkan rumahnya untuk ditempati.
Kalau tidak, bisa dibayangkan. Puluhan siswa harus belajar diruang terbuka meskipun hujan.
Ditengah musim pandemi Covid-19 ini, memang semua diliburkan. Namun, sejak ada wacana akan diberlakukan Pertemuan Tatap Muka (PTM) kembali dibuat pusing.
Karena mayoritas, penduduk sekitar berprofesi serabutan dan berkebun dan banyak hidup di bawah garis kemiskinan.
Jadi sangat tidak mungkin, wali murid ditarik iuran patungan, untuk membangun kembali sekolah menjadi kokoh.
Harapan satu-satunya, adalah mengandalkan pemerintah. Namun sayang, hingga berganti pucuk pimpinan, sekolah ini masih mengenaskan.
Segala cara telah dilakukan oleh kepada sekolah. Mulai dari berkirim surat proposal, melobi semua sudah dilakukan.
Tapi sayang, rejeki dan keberutungan belum berpihak. Anehnya, sekolah yang diduga masih tidak begitu parah justru dapat.
Ya. Hanya berdo'a dan pasrah. Era kepemimpinan H.Hendy, Sekolah SDN Jamintoro bisa direhab kembali layaknya sekolah lain.
"Inggih pak. Sudah 1 tahun lebih," tulis Demyati, Kepala Sekolah Jamintoro 03, membenarkan, Jumat (17/06/2021).
Sementara salah seorang pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia, juga membenarkan kondisi SDN Jamintoro 03.
Menurut Abror, sebelumnya pihak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember (Bambang) pernah akan meyurvei ke tempat itu.
"Namun, entah ada kendala apa, rencana itu digagalkan," beber Abror.
Sebelumnya, H.Hendy Siswanto dalam keterangannya menyampaikan, untuk penggelontoran APBD saat ini sudah disiapkan.
Namun, untuk regulasinya masih dalam tahap penyelesaian agar sesuai harapan.
"Tujuannnya, agar tepat sasaran. Tentunya, kita harus prioritaskan dari yang prioritas," pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, didatangi ke kantornya sedang tidak ada di tempat.
Begitupun saat dikonfirmasi lewat sambungan selulernya terdengar berdering. Namun, tidak diangkat.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Imam Hairon |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi