JEMBER - Aktivis Pendidikan Jawa Timur, Ilham Wahyudi minta Pemkab Jember merespon cepat, atas informasi prediksi bencana gempa dan tsunami 30 meter di sepanjang pesisir Jawa Timur.
Kata Ilham, sebagaimana disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika(BMKG) yang dilansir di beberapa media nasional.
Sehingga, kata dia, mitigasi bencana sejak dini untuk mengurangi resiko bencana, sangat penting dan mutlak harus dilakukan.
"Ini bukan berita hoax atau provokasi. Tetapi, hasil kajian ilmuwan dan orang yang berkompeten. Jadi, ini patut untuk diwaspadai," ungkap Ilham menambahkan, Jumat (04/06/2021).
Menurut Ilham, pernyataan BMKG juga semakin dipertegas oleh pakar Institut Teknologi Surabaya (ITS). Sehingga pemerintah wajib hukumnya merespon itu dengan langkah atisipatif.
"Artinya, ini juga tidak bisa dianggap maen-maen. Kalau diprediksi se-Jawa Timur, Jember juga berpotensi terdampak," ujar Ilham.
Pria asli Pulau Sampudi Madura ini menyebutkan, bahwa sampai hari ini di beberapa kabupaten di Jawa Timur sudah banyak melakukan sosialisasi.
"Sementara Jember sendiri, sampai hari ini belum ada sosialisasi masif. Kabupaten lain, sudah ada upaya melakukan edukasi dan sosialisasi ke masyarakat," sebutnya.
Ilham menyebut, ada beberapa sekolah yang lokasinya sangat berdekatan dengan bibir pantai.
"Pemerintah wajib hadir saat situasi seperti ini. Minimal, masyarakat dan anak-anak bisa paham. Kalau ada gempa, bagaimana cara menyelamatkan," imbuhnya.
Kendati begitu, dirinya berharap, prediksi ilmuwan dari ITS dan BMKG itu tidak terjadi.
"Kita minta sama ALLAH agar bencana tidak melanda negeri ini. Tetapi, waspada itu juga perlu," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, tim kajian ahli BMKG memaparkan, potensi terburuk gempa bumi dan tsunami di Jawa Timur bisa mencapai 26 - 29 meter.
Dampak terburuk, diprediksi akan terjadi di Kabupaten Trenggalek dan Blitar.
Informasi itu, disampaikan saat pemaparan webinar Kajian Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Jawa Timur pada Jumat (28/05/2021) kemaren.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Imam Hairon |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi