JEMBER-Diriwayatkan dari Abu Huraira dalan sebuah hadis bahwasanya Rasulullah SAW pernah bersabda ketika salah seorang sahabat bertanya tentang salat apakah yang lebih utama setelah salat wajib lima waktu, lalu beliau menjawab salat Tahajud.
"Bahwasanya Rasulullah ditanya orang, "Salat manakah yang paling utama setelah salat yang diwajibkan (salat lima waktu)?" Rasulullah SAW menjawab, "Salat Tahajud," HR Muslim.
Selain itu salat Tahajud pun diperintahkan langsung oleh Allah SWT melalui firman-firman-Nya di dalam Al-Qur'an.
"Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat Tahajud (sebagai suatu ibadah tambahan) bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji," QS Al-Isra 79
Dalam ayat lain Allah juga menjelaskan waktu-waktu yang bisa digunakan untuk salat Tahajud, yakni di sepertiga, seperdua atau dua pertiga malam.
"Wahai orang yang berselimut (Muhammad)! (1) Bangunlah (untuk salat) pada malam hari kecuali sebagian kecil (2) (Yaitu) separuhanya atau kurang sedikit dari itu (3) Atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan (4) Sesungguhnya Kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu (5) Sungguh bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa); dan bacaan pada waktu itu lebih berkesan (6)," QS Al-Muzammil 1-6
Dari ayat ini dapat diketahui pula bahwa hendaklah salat Tahajud disertai dengan tilawah Al-Qur'an sesudahnya, seraya menunggu waktu subuh.
Adapun menurut ustaz Adi Hidayat dalam kanal YouTube Andormedia Channel dalam Al-Qur'an surah Al-Isra' ayat 79 sampai 80 menyebutkan bahwa terdapat empat keutamaan bagi orang-orang yang mengemalkan salat Tahajud.
"Kata Allah tidaklah orang yang menunaikan tahajud kecuali Aku berikan empat hal," ujarnya.
Keutaman tersebut ialah sebagai berikut:
1. عسي ان يبعثك ربك مقاما محمود
Artinya: Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.
Ia menjelaskan maksud dari ayat ini ialah jika sesorang mengerjakan salat tahajud maka Allah akan mengankat derajatnya ketempat yang tinggi lagi terpuji. Jika dalam pekerjaan maka Allah yang akan mengangkat karirnya secara langsung.
"Kalau anda kerja, karir naik cepat, nggak usah pakai nyogok, gak usah pakai macam-macam, Allah angkat sendiri. Allah lembutkan hati orang-orang sekitar anda," paparnya.
2. وقل ربي ادخلني مدخلا صدق
Artinya: Dan katakanlah (Muhammad) Ya Tuhanku masukanlah aku ke tempat yang benar.
Maksud dari ayat ini ialah Allah yang akan membimbing langsung orang-orang yang melaksanakan salat Tahajud setiap dia memulai sesuatu, dan pekerjaan yang dibimbing oleh Allah menurutnya akan selalu meras mudah dan memang dimudahkan oleh Allah.
"Allah akan bimbing setiap dia mengawali pekerjaannya. Makanya orang yang dibimbing Allah itu terasa mudah," tuturnya.
3. و اخرجني مخرجا صدق
Artinya: Dan keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar.
Inti dari ayat ini, ialah jika seorang ahli Tahajud mengalami permasalahan maka Allah akan berikan dia jalan keluar. Ia menegaskan jika semua orang tahajud maka tidak akan ada tindakan-tindakan yang melanggar hukum, sebab dalam setiap permasalahn yang ada, Allah hadir membantunya.
"Ada kerjaan susah diberi jalan keluar. Nggak perlu melakukan tindakan-tindakan kriminilitas. Kalau orang Tahjud semua, nggak akan ada korupsi," tegasnya.
4. و اجعل لي من لدنك صلطنا النصيرا
Artinya: Dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong(ku)
Yang keempat, Allah akan selalu menolong orang-orang yang menjaga Tahajudnya.
"Ahli tahajud itu kata Allah, kalau dia diganggu, diisengi, dijaili dalam kehidupan Aku langsung yang akan menolongnya," ucapnya.
Terakhir Ustaz Adi Hidayat berpesan untuk salat Tahajud dengan ikhlas karena Allah ta'ala, dengan begitu perubahan akan terjadi dalam kehidupan ini.
"Demi Allah saya katakan, catat kalimat saya ini, "Kalau anda (Bertahajud) ikhlas karena Allah ta'ala, maka akan terjadi perubahan dalam hidup kita," tutupnya.
Demikianlah keutamaan salat Tahajud, salat sunah yang sangat utama setelah salat lima waktu menurut hadis dan Al-Qur'an. (Ree/Wil)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi