JEMBER - Hoirus Soleh, salah seorang mahasiswa penerima beasiswa Pemkab Jember Tahun 2020 pertanyakan proses kelanjutan berikutnya.
Menurutnya, sejak pergantian Bupati Jember dari Faida ke H.Hendy hingga hari ini, belum jelas arah jeluntrungnya.
"Kami dan teman-teman, hanya butuh kejelasan dilanjut atau tidak. Pemkab Jember harus tegas," ungkap Hoirus, saat dikonfirmasi wartawan, Senin (14/06/2021) siang.
Hoirus menambahkan, selama ini mahasiswa penerima program anggaran APBD itu dibuat bingung.
"Kalau dibuat ngambang, kami yang bingung. Jangan dibuat menunggu seperti ini bapak bupati," ungkapnya.
Kendati begitu, pemuda asal Desa Sumberkejayan, Kecamatan Mayang ini sangat berharap program tersebut bisa dilanjutkan.
"Kami orang tidak punya. Jadi program itu kami harapkan untuk bisa dilanjutkan. Kami mohon kebijaksanaannya H.Hendy dan Gus Firjaun," pinta pemuda jurusan Fakultas Hukum salah satu kampus di Jember itu.
Pernyataan senada diungkapkan oleh Ibu Fajar, salah seorang mahasiswa PGRI Jember.
Dirinya sampai saat ini juga mengaku gelisah, karena kelanjutan beasiswa tidak segera ada informasi dari dinas terkait.
"Suami saya kerja sebagai buruh bangunan. Jadi, kami sangat berharap program itu tetap dilanjutkan," lugas dia.
Ibu muda jurusan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan ini yakin, era H.Hendy dan Gus Firjaun akan berpihak kepada nasib pejuang pendidikan.
"Status kami masih sukwan. Jadi, gaji kami hanya cukup buat bensin. Kami mendukungmu kemaren lho pak Haji Hendy," ungkap perempuan kelahiran Kecamatan Ledokombo itu dengan nada memelas.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Imam Hairon |
| Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi