SUARA INDONESIA JEMBER

Gubernur Khofifah Wanti-wanti Masyarakat Terhadap Ancaman Radikalisme

Zainul Hasan - 04 December 2022 | 09:12 - Dibaca 1.06k kali
Pemerintahan Gubernur Khofifah Wanti-wanti Masyarakat Terhadap Ancaman Radikalisme
Kepala Bangkesbangpol Jatim, Edi Supriyanto, saat membacakan catatan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam acara Dialog Kebangsaan dan Peresmian Warung NKRI. (Foto: Zainul Hasan/Suaraindonesia.co.id)

JEMBER - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melalui Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bangkesbangpol) Jatim, Edi Supriyanto, mewanti-wanti masyarakat agar berhati-hati terhadap ancaman Radikalisme yang bergerak secara masif melalui media sosial.

Menurutnya, nilai-nilai Pancasila tambah hari semakin tergerus karena masuknya kampanye paham Radikalisme di berbagai platform. Mulai dari rekrutmen hingga pemberian kajian-kajian.

"Media sosial memiliki peran yang lebih besar dibandingkan media konvensional. Karena siapa saja bisa menjadi pemilik media dan men-share apa saja yang diinginkan. Sehingga masyarakat harus waspada dan hati-hati dalam men-download dan share berita yang tidak dapat dipastikan kebenarannya," ucapnya dalam acara Dialog Kebangsaan dan Peresmian Warung NKRI Jember yang bertempat di kawasan City Forest Arum Sabil, Minggu (4/12/2022).

Menurut orang nomor satu di Jawa Timur ini, seluruh fenomena yang telah terjadi di masyarakat tersebut menunjukkan bahwa keberadaan dan perkembangan kelompok radikal masih sangat tinggi dan mengkhawatirkan. Sehingga harus menjadi perhatian semua pihak.

"Oleh sebab itu, menjadi penting melakukan peningkatan upaya pencegahan dan penanggulangan radikal teroris dan lebih inovatif. Yaitu salah satunya seperti kegiatan pada hari ini (Dialog kebangsaan - red)," imbuhnya.

Dengan munculnya warung NKRI, Kata Khofifah, kelompok pemuda maupun unsur masyarakat lainnya dapat menyiarkan adanya Warung NKRI melalui konten-konten pribadi mereka. Karena cara-cara lama dalam melakukan revitalisasi Pancasila sudah tidak dapat lagi digunakan.

"Mengingat propaganda yang dilakukan oleh kelompok radikal sudah semakin menjamur di berbagai platform media sosial," tandasnya.

Khofifah memaparkan, hal penting lainnya dalam melakukan kontra radikal yaitu melalui peningkatan sinergitas antar lembaga dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan elemen pemerintah maupun masyarakat lainnya.

"Itu merupakan bentuk sinergi kolaborasi yang terbaru dalam rangka penanggulangan pergerakan radikalisme di Indonesia, dan Jawa Timur khususnya. Dengan adanya sinergitas tersebut, diharapkan untuk turut serta peduli dalam mencegah perkembangan kelompok radikal di daerah," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Zainul Hasan
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya