Pengembangan Maggot Jadi Solusi Atasi Masalah Sampah di Jember
Pemerintahan
Bupati Jember Hendy Siswanto, saat meninjau tempat pengembangan maggot. Foto: Pemkab Jember
JEMBER- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, menyampaikan dukungannya untuk pengembangan maggot, sebagai upaya mengatasi permasalahan sampah.
Bupati Jember Hendy Siswanto menyebut, kebutuhan pasar akan larva lalat black soldier fly (BSF) cukup banyak, terlebih digunakan sebagai makanan ikan sejenis Koi.
Untuk itu, pihaknya melihat ada peluang besar pengembangan ekonomi, sekaligus menjawab persoalan sampah yang ada di Kabupaten Jember.
"Kami sangat mendukung hal ini, pasarnya luar biasa sekali, kita masih belum bisa memenuhi itu," ungkapnya, setelah meresmikan Festival Daur Ulang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pakusari, Senin (14/3/2022).
Sementara itu, Ketua Koperasi Molindo Jaya Agus Subagyo memaparkan, maggot yang berasal dari lalat BSF dapat hidup dengan mengkonsumsi sampah.
Dirinya menilai, hal tersebut dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengurangi sampah.
"Ini dapat menjadi solusi yang efektif dalam mengurangi sampah," lanjutnya.
Dirinya mengklaim, dengan 100 kg maggot BFS mampu mengurai sekitar 1 ton sampah organik dalam waktu 24 jam.
"Saya rasa ini lebih efektif jika dibandingkan pengurangan sampah dengan metode yang lain, seperti kompos misalnya," tutupnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta |
: Wildan Mukhlishah Sy |
Editor |
: Imam Hairon |
Komentar & Reaksi