SUARA INDONESIA JEMBER

Tenggelam, Penyebab Kasus Kematian Peringkat Ke-3 Terbanyak di Dunia

Redaksi - 14 February 2022 | 18:02 - Dibaca 214 kali
Kesehatan Tenggelam, Penyebab Kasus Kematian Peringkat Ke-3 Terbanyak di Dunia
Ilustrasi (Foto: Pinterest)

JEMBER- Tenggelam dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti masuk terbenam ke dalam air. Dalam istilah medis ia merupakan gangguan pada sistem pernapasan akibat tubuh terendam sebagian atau seluruhnya di dalam air.

Dilansir dari laman alodokter.com tenggelam bisa disebabkan karena seseorang tidak mampu menjaga mulut dan hidungnya tetap di atas permukaan air, serta menahan nafas di dalam air dalam jangka waktu tertentu. Selain itu ada pula beberapa kondisi serta faktor yang mengakibatkan seseorang dapat mengalaminya. Yakni sebagai berikut:

  1. Tidak bisa berenang
  2. Terjatuh atau terpelesest ke dalam penampungan air atau yang sejenis
  3. Terkena serangan panik saat berada dalam air
  4. Kambuhnya penyakit saat berada dalam air
  5. Menjadi korban pembunuhan
  6. Korban bencana alam, seperti tersereg gelobang air pasang, tsunami maupun banjir
  7. Mengalami cidera saat melompat ke air

Secara medis tenggelam dibagi menjadi dua jenis. Pertama, wet drowning diakibatkan karena banyaknya air yang masuk ke dalam paru-paru. Dua, dry drowning dikarenakan saluran pernafasan yang secara refleks menyempit ketika tubuh sedang berada di dalam air hingga mengakibatkan pasokan oksigen tidak sampai ke dalam paru-paru.

Pertolongan yang terlambat pada korban tenggelam dapat menyebabkan kematian. Dari data World Health Organization (WHO) di tahun 2019 terdapat 236.000 kematian karena tenggelam. Angka tersebut menjadikannya peringkat ke-3 penyebab hilangnya nyawa seseorang.

Untuk menghindari hal tersebut, tentu pertolongan pertama bagi korban tenggelam sangatlah diperlukan, berikut hal-hal yang dapat dilakukan sembari menunggu pihak medis datang memberikan bantuan.

  1. Menolong korban keluar dari air, jika tidak bisa maka minta orang-orang sekitar, penjaga pantai ataupun kolam renang yang ada.
  2. Jika korban masih dalam kondisi sadar, segera lemparkan pelampung atau apapun yang dapat menjadi tumpuan korban agar bisa segera di tolong, seperti ban renang ataupun tali.
  3. Setelah sampai di daratan, segera periksa saluran pernapasan korban dengan cara mendekatkan telinga ke hidung juga mulut serta melihat gerakan dada korban.
  4. Memeriksa denyut nadi pada baian leher selama kurang lebih 10 menit. Jika tidak ada segera lakukan Cardiopulmonary Rescucitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru (RJP).
  5. Berhati-hati saat memosisikan kepala dan leher korban, ushakan pada posisi yang stabil serta tidak memiringkannya, hal ini guna mencegah cedera bertambah parah.
  6. Jika tenggelam pada iar yang dingin, maka dahulukan mengganti pakainya serta menutupi korban dengan selimut.
  7. Jika memungkinkan segera bawa korban ke rumah sakit terdekat. (Ree)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya