JEMBER - Belum dua tahun, wastafel tempat cuci tangan protokol Covid-19 yang berada di depan Kantor Bupati Jember, Jawa Timur, ditemukan sudah rusak dan tidak berfungsi.
Kerusakan terjadi pada kran dan tempat cuci tangan sudah dipenuhi kotoran dan sampah.
Begitupun tong penampung, tidak berfungsi dan tak terisi air, serta papan himbauan sudah penuh coretan hitam.
Salah seorang pengunjung Alun-alun Jember, yang mengaku bernama Hadianto menyayangkan kondisi itu.
Menurutnya, wabah virus Covid-19 belumlah selesai. Namun, alat cuci tangan yang bersumber dari pajak rakyat yang bernilai jutaan itu sudah amburadul.
"Sangat prihatin melihat ini. Sudah tidak normal, bukan berisi air, tapi sampah," ungkapnya di sekitar Alun-alun Jember, Kamis (23/03/2021)
Menurutnya, harusnya Pemkab Jember melaui OPD terkait, bisa memerintahkan melakukan perawatan berkala terhadap alat itu.
"Ini kok malah dibiarkan begitu saja. Ini di depan Kantor Bupati Jember, bagaimana di tempat lain, mau jadi apa," sesalnya, sambil berlalu pergi.
Pernyataan senada diungkapkan oleh salah seorang tokoh bernama Hanafi. Pria asli kelahiran Kecamatan Ledokombo ini meyesalkan atas tidak fungsinya alat cuci tangan itu.
"Kita perhatikan sekarang. Banyak orang olahraga di sini bingung cuci tangan. Tolong, siapa yang bertanggungjawab ini," lugasnya.
Diberitakan sebelumnya, DPRD Jember sempat melakukan inspeksi mendadak ke salah satu sekolah di Kecamatan Tanggul.
Hal itu dilakukan, menyusul ambruknya salah satu tiang penyangga proyek dari Gugus Tugas Covid -19.
DPRD meminta, agar proyek pengadaan tersebut segera dibenahi kembali, agar alat itu kembali berfungsi.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Imam Hairon |
| Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi