JEMBER- Haji Hendy Siswanto ingin pertanian di Kaupaten Jember diprioritaskan nasib para petani di Jember justru sedang memprihatinkan karena menghadapi berbagai macam persoalan. Selain kelangkaan pupuk, kaum tani juga mengeluh rendahnya harga jual hasil pertanian pasca panen, bahkan harga komoditas kubis sempat menyentuh level terendah yakni 200 rupiah perkilogram di tingkat petani. Hal tersebut terjadi di Kecamatan Wuluhan dan sekitarnya pada Bulan Agustus 2020. Dengan harga serendah itu, sebagian petani memilih untuk membiarkan kubisnya membusuk di ladang.
“Saya sangat prihatin dengan banyaknya keluhan permasalahan dari petani di Jember. Karena biaya yang harus dikeluarkan untuk panen lebih besar daripada harga jual yang akan diterima” kata Haji Hendy Siswanto saat diwawancarai di Posko Pemenangannya. Rabu (4/11/2020)
Menurutnya Pemerintah Daerah Kabupaten Jember harus memberi perhatian khusus terhadap sektor pertanian melalui alokasi anggaran yang memadai. Pemerintah juga harus selalu hadir menyelesaikan persoalan mendesak yang dialami oleh masyarakatnya terutama kaum tani di Jember.
“Kami siap untuk turun membantu kesulitan kaum tani, bahkan kami siap menjadi marketing yang serius memasarkan hasil pertanian masyarakat Jember” pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi