JEMBER - Setelah melakukan penelusuran, Kepala Desa (Kades) Pancakarya, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Mokh Agus Salim, memastikan tidak ada oknum perangkat desa 'nakal' di wilayahnya sebagaimana yang disangkakan warga.
Menurutnya, semua desas-desus yang beredar di masyarakat terkait adanya perangkat desa 'nakal' yang ditengarai mengganti nama-nama penerima BLT DD dengan semaunya, itu tidak benar.
"Saya sudah pelajari letak persoalannya. Dan duduk permasalahannya juga sudah saya pahami. Kesimpulannya, sejauh ini perangkat desa sudah bekerja sesuai prosedur," ucapnya, Rabu (14/12/2022).
Sedangkan bagi beberapa warga yang mengaku namanya diganti dan dialihkan ke warga lain, kata Agus, itu kemungkinan hanya asumsi belaka.
"Soalnya data yang kami kantongi, beberapa warga merasanya dapat bantuan Selasa (6/12) lalu. Padahal gak begitu. Mereka memang dapat, tapi dapatnya di tahun depan. Bukan Selasa (6/12) itu. Kan penerima gantian. Sebagaimana hasil Musdes," tandasnya.
Agus mengklaim, munculnya polemik dugaan oknum 'nakal' di masyarakat lantaran warga kurang memahami kinerja perangkat desa.
"Mereka tidak bisa menunjukkan bukti bahwa ada oknum perangkat 'nakal'. Jadi benar, mereka mungkin hanya berasumsi saja," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, warga Desa Pancakarya, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, menduga ada oknum perangkat desa 'nakal' yang suka mengubah data nama-nama penerima BLT DD di wilayah setempat.
Dugaan warga tersebut sempat mencuat di pemberitaan media online hingga viral.
Melihat kondisi itu, Kades Pancakarya langsung mengambil sikap dengan menindaklanjuti tudingan warga.
Alhasil, Kades secara tegas memastikan tidak ada oknum perangkat 'nakal'. Bahkan mereka bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Zainul Hasan |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi