JEMBER- Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo menyebut, edukasi seksual (Sex Education) masih sringkali dianggap sebagai hal yang tabu oleh masyarakat Indonesia, bahkan untuk mereka yang usianya telah menginjak dewasa.
Menurutnya, tidak semua orang tua mampu menyampaikan kepada anak-anaknya terkait hal-hal seputar seks.
Padahal, pengetahuan mengenai aktivitas seksual dirasa perlu diajarkan, untuk meminimalisir dampak dari pergaulan dan seks bebas.
“Sepengetahuan saya, masalah sex education ini rata-rata di masyarakat Indonesia masih dianggap hal yang tabu. Tidak semua orang tua akan menyampaikan, seperti ini loh hubungan suami istri, makanya yang seperti ini tidak boleh dilakukan sebelum menjadi suami istri,” ungkapnya, saat memberikan sambutan dalam acara Pengukuhan Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Jember, Rabu (10/8/2022).
AKBP Hery mengaku, informasi mengenai edukasi seksual kepada masyarakat memang memerlukan cara yang yang “Soft”, agar pesan yang ingin disampaikan dapat dicerna dengan baik dan tidak dianggap sebagai hal yang vulgar, melainkan bentuk edukasi.
“Mungkin memang caranya harus lebih soft,” lanjutnya.
Dirinya menilai, jika tidak diperhatikan dan dicarikan solusi, maka minimnya pengetahuan, serta edukasi masyarakat mengenai seks, kemudian akan menjadi salah satu faktor maraknya pelecehan seksual di masyarakat.
Untuk itu, Kapolres meminta kepada seluruh stake holder terkait dan lapisan masyarakat, agar bersama-sama melakukan sosialisasi dalam rangka menekan angka pelecehan dan kekerasan seksual yang ada di Jember.
“Kita harapkan kedepan, kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat terus kita berantas,” tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi