Puluhan Insan Media Jember Divaksin, Begini Reaksinya Setelah Disuntik

JEMBER- Sebagai upaya untuk mencegah penularan virus Covid-19, puluhan wartawan dari berbagai media di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengikuti vaksinasi Covid-19 tahap pertama di aula PB Sudirman, Sabtu (27/2/2021).

Salah seorang perwakilan anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jember Sri Wahyuni mengungkapkan, hal tersebut merupakan salah satu upaya pencegahan penularan Covid-19.

Menurutnya, jurnalis merupakan profesi paling rentan tertular Covid-19 karena sering berinteraksi dengan banyak orang.

“Ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19. Profesi saya ini,rentan bertemu dengan banyak orang jadi ya bisa untuk menjaga imunitas saya begitu,” ungkapnya, usai mengikuti kegiatan vaksin.

Sementara itu, seorang anggota organisasi Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jember, Hernawan Mustika mengatakan, sebelumnya dirinya mengaku sempat merasa khawatir.

Namun, setelah diberi penjelasan oleh petugas kesehatan dan melalui masa observasi selama 30 menit, dirinya memutuskan diri juga ikut ambil bagian untuk divaksin.

“Sebelum divaksin saya memang ada takut karena banyak kabar beredar setelah divaksin akan seperti ini atau seperti itu. Namun, setelah menunggu observasi selama tiga pulu menit dan mendapatkan penjelasan dari dokter saya tidak merasakan reaksi apapun,” katanya.

Pernyataan senada disampaikan oleh anggota organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jember,  yang sekaligus CEO.Suaraindonesia.co.id Imam Haironi.

Dirinya menilai, proses vaksin sinovac tidaklah menakutkan seperti yang dipikirkan dan dibayangkan sebelumnya.

Dirinya berharap, dari kegiatan itu banyak manfaat yang didapatkan oleh insan pers di Kabupaten Jember.

“Ternyata tidak menakutkan seperti yang saya pikirkan, justru menurut saya vaksinasi ini memberikan banyak manfaat bagi kita. Khususnya yang berprofesi sebagai jurnalis,” ungkapnya.

Diketahui selain dari organisasi PWI, AJI dan IJTI, kegiatan itu juga diikuti oleh anggota organisasi media lokal seperti FWLM, KJI serta AWAS. (Wildan)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA