SUMENEP - Maraknya bencana alam yang belakangan ini melanda sejumlah daerah di Indonesia, menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat di Kabupaten Sumenep, khususnya yang bertempat tinggal di wilayah pinggir pantai.
Atas hal tersebut, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Wahyu Kurniawan Pribadi meminta, agar masyarakat tidak panik, namun tetap waspada.
"Terkait ini saya berharap masyarakat tetap tenang, namun waspada," ucapnya, saat ditemui oleh sejumlah media, di ruang kerjanya, Senin (12/12/2022).
Menurutnya, sebagai bentuk kewaspadaan, pihaknya telah melakukan berbagai bentuk mitigasi bencana, seperti mengadakan pelatihan desa tangguh bencana (Destana) yang diisi dengan kegiatan pembuatan dokumen pengurangan risiko bencana, pemetaan lokasi rawan bencana dan simulasi saat menghadapi bencana.
"Setiap pelatihan pasti kami lakukan simulasi, karena kalau hanya pemahaman saja tanpa simulasi nanti mereka bingung," jelasnya.
Dirinya menegaskan, warga juga bisa terus mengikuti perkembangan informasi seputar bencana dan cara penanggulangannya, dari instansi terkait, seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) atau BPBD.
Lebih jauh, pihaknya akan bekerja sama dengan sejumlah instansi dan dinas terkait, untuk menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kepada masyarakat, yang menjadi salah satu langkah awal pencegahan terjadinya bencana.
"Mempersiapkan agar tidak terjadi bencana di waktu yang akan datang," ujar Wahyu.
Selanjutnya, BPBD juga telah mencetuskan program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dengan, target sasaran adalah siswa TK hingga SMP untuk meningkatkan pemahaman tentang siaga bencana sejak dini.
"Sehingga mereka bisa belajar mulai sekarang, mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penanggulangan bencana," paparnya.
Sebelumnya, salah seorang warga asal Kecamatan Talango Syaiful, menyampaikan kepada suaraindonesia.co.id, bahwa dirinya merasa paranoid dengan bencana yang terjadi di Jember dan Lumajang.
"Kemarin dapat kabar teman yang di Jember itu kan ada gempa sampai berapa kali. Lalu teman yang di Lumajang juga, Semeru kan lagi erupsi. Takut jadinya, apa lagi tempat tinggal dekat laut. Semoga selalu dalam lindungan Allah," pungkasnya, Minggu (11/12/2022).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Moh.Husnul Yaqin |
Komentar & Reaksi