SUARA INDONESIA JEMBER

Penurunan Kasus Covid-19 Jadi Alasan Masyarakat di Jember Tolak Vaksinasi

Ambang Hari Laksono - 03 March 2022 | 16:03 - Dibaca 1.45k kali
Pemerintahan Penurunan Kasus Covid-19 Jadi Alasan Masyarakat di Jember Tolak Vaksinasi
Bupati Jember: Hendy Siswanto (Foto : Pemkab Jember)

JEMBER — Pemerintah Kabupaten Jember masih menghadapi kendala untuk menggalakkan vaksinasi Covid-19. Meski demikian, upaya kunjungan ke rumah-rumah warga dengan memberikan bantuan sosial masih terus dilakukan.

“Masih banyak masyarakat Jember yang menolak, karena merasa situasinya landai, tidak ada apa-apa. Satu vaksin sudah cukup. Menyelenggarakan pendidikan ini butuh kesabaran,” kata Bupati Jember Hendy Siswanto, Rabu (2/3/2022) kemarin.

Penolakan vaksinasi Covid-19 oleh seorang warga Jember bernama Fitriana di Dusun Sungai Tengah, Desa Manggisan, Kecamatan Tanggul itu viral di berbagai media sosial.

Dalam video tersebut, terlihat petugas berusaha meyakinkan Fitriana untuk divaksinasi Covid-19, akan tetapi Fitriana tidak mau.

Mungkin kesal, pihak berwenang mengambil jalan lain. Sasarannya adalah kelengkapan dokumen sepeda motor milik keluarga Fitriana. Bukannya berhasil, masalahnya malah semakin menjadi-jadi.

Bupati Hendy menegaskan jika pihaknya tidak akan mengubah strategi 'door to door' atau mengunjungi rumah warga untuk memberikan vaksinasi. “Puskesmas juga mempersiapkannya setiap hari. Kami masih mengharapkan bantuan dari RT dan RW,” jelasnya.

Hingga tanggal 1 Maret 2022 malam, dari total target 1,9 juta penduduk Jember berusia di atas 12 tahun, 1,5 juta orang (78,14 persen) mendapat vaksinasi dosis pertama. Sedangkan dosis kedua telah disuntikkan kepada 1,01 juta orang (50,59 persen), dan baru 49.825 orang (2,49 persen) yang mendapat dosis ketiga.

Bupati Hendy menambahkan “Karena dalam Instruksi mendagri itu vaksinnya sudah fix (jadi persyaratan level untuk Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM). Kami berharap teman-teman bisa membantu sosialisasi vaksin, itu wajib,” ujarnya.

Sementara itu, Pj Kepala Dinas Kesehatan Jember, Lilik Lailiyah membeberkan jika pihaknya telah membuat terobosan untuk meningkatkan cakupan vaksinasi.


“Kami bekerja sama dengan pengembangan bansos dan menjaganya dari pintu ke pintu, serta beberapa tips lain yang masih terus dilakukan. Namun cakupan vaksinasi masih kurang dari 40 persen (untuk vaksinasi lansia dosis kedua),” pungkasnya. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Ambang Hari Laksono
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya