JEMBER- Bupati Jember Hendy Siswanto meminta kepada seluruh Puskesmas se-Kabupaten Jember, untuk segera melakukan pendataan ulang terhadap warga yang belum mendapatkan vaksin.
Hal tersebut disebabkan terjadinya selisih data capaian vaksinasi antara pusat dengan daerah, dimana data manual yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember, telah melebihi jumlah yang tertera di Jakarta berdasrkan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
“Iya untuk data manual belum matching dengan data di KPCPEN, beberapa upaya sudah kita lakukan. Surat menyurat, sampai via telpon juga sudah, hanya saja masih belum ada jawaban dari pemerintah pusat,” katanya, Kamis (20/1/2022).
Menurutnya, permasalahan tersebut dikarenakan banyaknya data kematian di Kabupaten Jember, yang belum dilaporkan ke Dinas Kependudukan (Dispenduk) Jember. Sehingga, dalam sistem yang ada di pemerintah pusat, yang bersangkutan masih masuk dalam target vaksinasi.
“Ini data kematian banyak sekali yang tidak diurus, sehingga pendataan dari pusat masih menganggapnya sebagai target vaksinasi, tidak berkurang sama sekali,” lanjut Bupati.
Sebagai langkah kongkrit, pihaknya bersama Kepala Dinkes Jember, memilih untuk datang dan melaporkan secara langsung mengenai data manual capaian dan target vaksinasi, serta kondisi lansia yang tidak bisa divaksin di Kabupaten Jember.
“Kami akan datang langsung ke Jakarta bersama Bu Kadinkes, nanti akan kami laporkan data manual yang ada. Sekaligus kondisi lansia yang tidak bisa divaksin di sini, kami akan segera lengkapi semua itu,” papar Hendy.
Terkait hasil dari perbaruan data dari pihak Puskesmas, Hendy menyebutkan nantinya akan diserahkan kepada Kepala Desa, Ketua RT/RW, Kapolse dan Danramil sebagai acuan untuk mencari sasaran vaksinasi, sehingga lebih mudah untuk dijangkau oleh para vaksinator.
Sekedar diinformasikan, Kabupaten Jember saat ini masih berada di level 2 daerah penyebaran kasus Covid-19, dengan jumlah capaian vaksinasi dosis pertama sebanyak 68,5 persen.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi