Buya Yahya: Minta Maaf Tidak Harus Saat Bersalah
Redaksi
- 26 May 2022 | 19:05 - Dibaca 147 kali
Khazanah
Buya Yahya (Foto: Hasil Tangkapan Layar Pada Kanal Al-Bahjah TV)
JEMBER- Manusia adalah tempat salah dan lupa, sehingga tak jarang dari kekurangan tersebut ia dapat menyakiti sesamanya seperti salah berucap ataupun lupa menepati janji.
Didasari itu, perilaku minta maaf harusnya menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh setiap orang, saat berbuat kesalahan maupun sebaliknya.
Buya Yahya dalam ceramahnya menjelaskan adanya sebuah kesalahan dari orang lain bisa dikarenakan apa yang telah diperbuat sebelumnya.
"Minta maaf itu tidak harus saat kita menjadi yang bersalah, karena bisa jadi kesalahan pada orang lain itu pun juga sebabnya kita," jelasnya dalam kanal YouTube Al Bahjah TV.
Oleh sebab itu dirinya menambahkan adanya perasaan bersalah merupakan hal yang baik bagi manusia.
Sebaliknya, jika seseorang sama sekali tidak pernah merasa bersalah itu berarti dirinya tidak merasa memiliki dosa.
"Dan dosa paling dosa itu kan orang tidak pernah merasa berdosa," tambahnya.
Selanjutnya ucap Buya Yahya, saat meminta maaf haruslah diiringi dengan ketulusan dari dalam hati.
Adapun meminta maaf secara tulus dilakukan hingga mendapatkan maaf dari orang yang bersangkutan tanpa batas waktu.
"Minta maaf yang serius adalah minta maaf yang tidak ada batasnya. Kapan berhentinya? Adalah saat dimaafkan atau meninggal dunia, mati," paparnya.
Dan orang yang benar-benar meminta maaf hanya mengharap keridaan dari orang yang telah ia zalimi, sehingga kelak tidak mendapat siksaan lagi, baik di alam kubur maupun di akhirat kelak. (Ree)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta |
: Redaksi |
Editor |
: |
Komentar & Reaksi