SUARA INDONESIA JEMBER

Ustaz Adi Hidayat: Lima Tingkatan Sifat Baik dalam Al-Qur'an

Redaksi - 22 August 2022 | 20:08 - Dibaca 1.02k kali
Khazanah Ustaz Adi Hidayat: Lima Tingkatan Sifat Baik dalam Al-Qur'an
Ustaz Adi Hidayat (Foto: Tangkapan Layar Kanal YouTube Adi Hidayat Official)
JEMBER- Al-Qur'an merupakan pedoman bagi umat Islam yang tidak hanya berisi tentang aqidah atau keyakinan semata, tetapi juga sifat-sifat manusia, salah satunya ialah sifat baik.

Sifat baik sendiri menurut ustaz Adi Hidayat dalam Al-Qur'an memiliki lima tingkatan dari yang paling dasar hingga tertinggi dan menjadi harapan umat muslim.

"Saya pernah sampaikan ada lima sifat baik dalam Al-Qur'an," ujarnya dalam kanal YouTube Adi Hidayat Official.

Pertama adalah Thayyib yang artinya baik, dalam Surah Al-Baqarah ayat 168. Pengertian Thayyib dalam ayat tersebut ialah sehat dan kuat.

Oleh kerena itu dirinya menjelaskan bahwa orang yang memiliki badan sehat dan kuat bisa disebut dengan Thayyib. Meskipun hal tersebut tidak serta menggambarkan kebaikkan seseorang.

"Jadi badan sehat kuat itu Thayyib, walaupun kadang-kadang kesehatan badan belum tentu mencerminkan sifat-sifat baik," jelasnya.

Selanjutnya yang kedua, jika Thayyib telah menjadi sifat maka di dalam Al-Qur'an ia disebut dengan khair, sebagaimana yang tertera dalam surah Al-Imran ayat 110.

Secara lebih rinci terdapat pada kalimat Kuntum Khaira Ummatin. Dalam ayat ini ditegaskan bahwa umat Islam adalah sebaik-baiknya umat.

"Kalau ada umat di muka bumi ini, yang paling baik kita (Muslim). Punya sifat-sifat kebaikkan," tambahnya.

Kemudian yang ketiga ialah Ma'ruf, artinya sifat-sifat kebaikan tersebut telah dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Setelahnya yang keempat disebut dengan Ihsan. Adapun indikasinya ialah saat semua sifat-sifat baik tersebut memiliki nilai ibadah di sisi Allah SWT. 

"Karena tidak semua kebaikkan bernilai ibadah kecuali disertakan kalimat Allah di situ," tegasnya.

Dan tingkatan terakhir dari sifat baik yang disebutkan dalam Al-Qur'an ialah Salih yakni menggabungkan keempat sifat baik sebelumnya menjadi satu. 

"Salih itu menggabungkan semua empat kebaikkan tadi. Fisiknya sehat, kemudian sifatnta baik, cepat mengamalkan dan jadi ibadah dalam pandangan Allah," paparnya.

Sebab itulah para orang tua muslim selalu meminta dalam do'a-do'a yang dipanjatkan untuk anak-anak mereka ialah agar anak-anak tersebut nantinya menjadi orang-orang salih.

"Karena itu semua orang tua sejak fitrah dalam kandungan bayi di perut ibundanya, sudah berharap anaknya lahir dalam keadaan salih," tandasnya. 

Hal itu sesuai dengan apa yang ada dalam Al-Qur'an surah ketujuh ayat 189.

"Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan daripadanya Dia menciptakan pasangannya, agar dia senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, (istrinya) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah ia merasa ringan (beberapa waktu) kemudian ketika dia merasa berat keduanya (suami-istri) bermohon kepada Allah, Tuhan mereka (seraya berkata), "Jika Engkau memberi kami anak yang salih, tentulah kami akan selalu bersyukur," QS Al-A'raf 189. (Ree) 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya