JEMBER- Salat merupakan perintah Allah SWT kepada hamba-Nya sebagai salah satu cara untuk membangun hubungan dengan-Nya. Oleh karena itu dalam salat tidak seharusnya seorang muslim melamun memikirkan hal-hal lain.
Ustaz Hanan Attaki dalam ceramahnya menyebutkan bahwa Allah tidak pernah memerintahkan salat agar manusia bisa melamun sepuasnya. Tetapi Dia menyeru salat agar hamba-hamba-Nya selalu mengingat-Nya.
"Salat itu untuk lizikrillah mengingat Allah SWT," ujarnya dalam kanal YouTube Hanan Attaki.
Untuk mencapai hal itu maka diperlukan kekhusyuan dalam salat.
Menurutu ustaz Hanan, khusyu ialah menghadirkan hati untuk mengingat Allah SWT saat mendirikan salat. Dan hal itu memang tidaklah mudah, butuh latihan dan usaha yang terus menerus.
Adapun indikasi untuk mengetahui apakah salat yang didirikan telah mencapai kekhusyuan dapat diketahui dengan tiga cara berikut.
Pertama, ketika menunaikan salat yang ada dalam pikiran dan ingatan hanyalah Allah SWT.
"Ketika kita lagi salat kita ingat Allah dan nggak ingat yang lain. Kalimat pertama aja yang kita ucapin dalam salat itu adalah kata Allah, berarti saya lagi mengahadap Allah bukan lagi mengahadap mertua. Berarti yang dihadapan sata seluruhnya adalah Allah SWT," paparnya.
Kedua, mengerti apa yang diucapkan selama salat l, sebagaimana yang terncantum dalam surah An-Nisaa.
"Sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan," QS An-Nisaa 43.
Ketiga, merasakan penghambaan diri kepada Allah SWT saat mendirikan salat.
"Ketika dia salat dia bisa merasakan penghambaan diri dia kepada Allah SWT, dia merasa dia rendah, dia merasa dia hina, dia merasa dia fakir, dia merasa butuh kepada Allah SWT," tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Redaksi |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi