SUARA INDONESIA JEMBER

Serba-serbi Tawaf Dalam Ibadah Haji dan Umroh Yang Perlu Diketahui

Redaksi - 22 January 2022 | 13:01 - Dibaca 4.31k kali
Khazanah Serba-serbi Tawaf Dalam Ibadah Haji dan Umroh Yang Perlu Diketahui
Ilustrasi (Foto: Suaraindonesia.co.id)

JEMBER-Sebelum berangkat untuk ibadah haji maupun umroh, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu hal-hal penting terkait dengan pelaksanaanya. 

Seperti halnya dalam parkara tawaf yang merupakan salah satu rukun dalam ibadah haji maupun umroh. Mengetahui serba-serbi tentang tawaf akan mempermudah jamaah saat mengerjakannya.

Dikutip dari buku Fiqih Islamiyah karya Sulaiman Rasjid, tawaf memiliki arti berkeliling Ka'bah. Pada ibadah haji, tawaf termasuk rukun yang dikenal dengan istilah Tawaf Ifadah.

Ada beberapa syarat untuk melakukan tawaf yakni sebagai berikut:

1. Menutup aurat, sebagaiamana yang telah dijelaskan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis.

"Janganlah engkau tawaf (mengelilingi Ka'bah) sambil telanjang," HR Bukhari Muslim.

2. Suci dari hadas juga najis

"Dari Aisyah RA, "Sesungguhnya yang pertama dilakukan Nabi SAW, ketika Beliau tiba di Mekkah ialah mengambil wudu, kemudian Beliau tawaf di Baitullah," HR Bukhari dan Muslim.

3. Ka'bah berada di sebelah kiri saat tawaf

"Dari Jabir, "Bahwasanya Nabi SAW, tatkala sampai di Mekkah, beliau mendekat ke Hajar Aswad, kemudian beliau menyapunya dengan tangan Beliau, kemudian berjalan ke sebelah kanan Beliau; berjalan cepat tiga keliling dan berjalan biasa empat keliling," HR Muslim dan Nasai'.

4. Dimulai dari Hajar Aswad

5. Dilakukan sebanyak tujuh kali keliling

6. Hendaklah tawaf di dalam mesjid sebagaimana Rasulullah tawaf juga di dalam mesjid.

Dilansir dari umrotix.com ada beberapa sunah yang bisa dilakukan dalam ibadah tawaf, diantaranya ialah:

1. Melakukan tawaf dengan berjalan kaki, kecuali bagi mereka yang sakit dan dalam keadaan lemah.

2. Mencium Hajar Aswad (batuh hitam) setiap kali melawatinya, bila memungkinkan. Jika tidak, maka boleh menggunakan isyarat dengan melambaikan tangan.

3. Berjalan cepat saat putaran pertama hingga ketiga dan berjalan biasa diputaran selanjutnya hingga putaran ketujuh.

4. Mendirikan salat sunah di belakang makan Nabi Ibrahim AS setelah menyelesaikan putaran tawaf. 

Selain tawaf ifadah, ada beberap macam tawaf yang lain, yakni sebagai berikut:

1. Tawaf Qudum, yakni tawaf yang dilakukan ketika baru sampai di dalam mesjid, sebagaimana salat Tahiyatul Mesjid.

2. Tawaf Wada', yaitu tawaf yang dilakukan saat akan meninggalkan Kota Mekkah.

3. Tawaf Tahallul, merupakan tawaf untuk penghalalan barang yang diharamkan karwna sedang ihram.

4. Tawaf Nazar, yakni tawaf yang dilakukan karena telah dinazarkan.

5. Tawaf Sunah.

Untuk bertawaf tentu harus diawali dengan niat. Namun untuk tawaf ifadah tidak diwajibkan berniat, karena sudah menjadi satu dengan niat ihram haji. Bagi tawaf yang lain, niat tawaf menjadi salah satu syarat sahnya tawaf.

Sementara itu, untuk bacaan saat bertawaf juga telah diajarkan Rasulullah SAW, yakni sebagai berikut:

سبحان الله و الحمدلله و لا اله الا الله و الله اكبر و لا حول و لا قوة الا بالله

Subhanallah wal-hamdulillah wa laa ilahillallah waallahu akbaf wa laa haula wa laa quwwata illa billahi

Artinya: Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah, tidan ada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar, tidak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. 

Dari Abu Huraira, bahwasanya ia telah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa berkeliling Ka'bah tujuh kali dan ia itudak berkata selain dari membaca, 'Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah, tidan ada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar, tidak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.' Orang yang membaca kalimat tersebut dihapus darinya sepeluh kejahatan, ditulis sepuluh kebaikan dan diangkat derajatnya sepuluh tingkat," HR Ibnu Majjah. (Ree)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya