JEMBER-Rasulullah SAW bersabda, bahwa sesungguhnya agama dibangun dengan nasihat, untuk ketakwaan kepada Allah SWT, mengamalkan Al-Qur'an, mentaati Rasulullah, untuk para pemimpin juga seluruh muslim dan mukmin.
Dari Tamim Ad-Dari, bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Agama itu nasihat." Kami pun bertanya, "Hak siapa nasihat itu?" Beliau menjawab, "Nasihat itu hak Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, serta imam-imam kaum muslim dan rakyatnya," HR Muslim.
Syekh Muhammad Jaber juga menegaskan, hakikatnya sebuah nasihat adalah untuk semua orang. Dalam nasihat selalu terdiri dari dua hal, yakni yang memberi nasihat, juga penerimanya.
"Nasih (penasihat) wajib memberi nasihat, ketika ia melihat kesalahan pada sesamanya. Begitupula mansuh (yang dinasihati) wajib menerima nasihat," tagasnya dalam kanal YouTube Syekh Ali Jaber.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memberi nasihat, agar dapat diterima dan menjadi perbaikan bagi penerima nasihat, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Ikhlas
Ketika memberikan nasihat, jelas syekh Muhammad, hendaklah bersikap ikhlas, menetapkan tujuan karena Allah SWT. Bukan karena ingin mendapat pujian maupun hal-hal lain, yang tidak ada hubungannya dengan keridhaan Allah SWT.
2. Berilmu
Tidak perlu memberi nasihat kepada siapapun, apalagi berharap bisa memberikan masukan pada semua hal.
3. Orang Yang Berilmu
Menurut Syekh Muhmmad, hendaklah sebelum memberi nasihat, mengetahui detail perkara secara rinci, sehingga terhindar dari kesalahan dalam memberikan nasiha.
4. Dengan Penuh Kasih Sayang
Ketika memberikan nasihat, jangan sampai merasa paling benar, ataupun merasa lebih baik. Karena ketika perasaan tersebut hadir dalam hati, maka nasihat yang disampaikan, akan ditolak secara langsung.
Padahal, ujarnya nasihat-nasihat tersebut haruslah membawa rahmat atau kasih sayang kepada semua orang. Sebagaiamana Rasulullah yang diutus oleh Allah SWT untuk membawa keselamatan bagi seluruh alam.
"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam," QS Al-Anbiya 107.
5. Disampaikan Dengan Cara Lembut Dan Santun
Menyampaikan sebuah nasihat, haruslah dengan cara yang lembut juga santun, sehingga apa yang disampaikan dapat diterima dan masuk kedalam hati.
Kemudian dari sana timbulah perubaikan atas kekeliruan-kekeliruan yang telah dilakukan dan tidak akan terulang di lain kesempatan.
Kata-kata kasar dalam nasihat hanya akan mengundang penolakan dari yang mendegarnya.
Perlu diingat pula, bahwa menerima nasihat merupakan hal yang sanget penting, bahkan Rasulullah SAW mengungkapkan dalam hadisnya, bahwa mereka yang menolak ketika diberi nasihat adalah orang-orang yang sombong, hingga mampu menyeretnya pada kobaran api neraka.
"Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia," HR Muslim. (Ree)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Redaksi |
Editor | : |
Komentar & Reaksi