JEMBER - Angka inflasi Kabupaten Jember, pada bulan Maret 2020 mendadak tembus menjadi 1,07 persen.
Angka ini, lebih tinggi dari angka inflasi Jawa Timur dan memecahkan rekor bulanan tertinggi sejak tahun 2020 lalu.
Informasi itu disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik Jember, Arif Joko Sutejo saat dikonfirmasi wartawan lewat sambungan selulernya, Senin (04/04/2022).
Menurut dia, angka inflasi bulanan Kabupaten Jember tertinggi kedua di Jawa Timur setelah Sumenep Madura.
"Namun, sejak 2020 lalu, Kabupaten Jember tidak pernah mengalami inflasi bulanan setinggi ini," ujar Arif dengan nada heran.
Adapun penyumbang inflasi tertinggi, disebutkan Arif diantaranya telur ayam daging dan minyak goreng akibat persediaan stok yang langka.
"Inflasinya karena stok sedikit tetapi harga meningkat," sambungnya.
Arief menaruh harapan, agar pihak terkait untuk segera turun tangan agar komoditas di Jember dapat turun.
"Dengan begitu akan berpengaruh pada daya beli masyarakat meningkat dan angka inflasi pada bulan April tidak sama dengan bulan Maret," pintanya.
Sebagai informasi, inflasi Jawa Timur mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok makanan, minuman dan rokok sebesar 2,43 persen.
Kemudian diikuti oleh kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 2,1 persen.
Sementara kelompok yang mengalami inflasi skala kecil dalam kelompok alas kaki dan pakaian sebanyak 0,18 persen.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Imam Hairon |
| Editor | : M Ainul Yaqin |
Komentar & Reaksi