JEMBER, Suaraindonesia.co.id – Meski sempat terjadi penolakan oleh ribuan massa dari pendekar PSHT, tugu yang berdiri di Jalan Nasional tepatnya di Desa/Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, akhirnya dibongkar sendiri pada Senin (28/08/2023) sekitar pukul 16.00 WIB. Tugu tersebut kemudian dipindah ke pekarangan pribadi.
Pembongkaran itu, dilakukan langsung oleh pengurus Cabang PSHT Jember, Pusat Madiun dan Pengamanan Terate (Pamter) dengan penuh kesadaran dan tidak ada perlawanan.
“Ini sebagai bentuk komitmen kami kepada pemerintah,” terang Humas PSHT Cabang Jember, Pusat Madiun, Jona kepada Suaraindonesia.co.id.
Jona memastikan, proses pemindahan tugu berlangsung lancar tidak sampai memacetkan jalan seperti sebelumnya.
“Namanya simbol organisasi, dulur-dulur merasa terpukul. Namun, setelah kami jelaskan panjang lebar dan kita beri edukasi, alhamdulillah bisa menerima,” bebernya.
Mahasiswa kampus ternama di Jember ini juga menyadari, bahwa hari ini sudah jaman digital dan media sosial.
“Kita ingin kenalkan organisasi kita lewat media, baik media sosial atau media resmi. Itu komitmen kami,” lugasnya.
Sementara Ketua Pamter Cabang Jember, Nur Kholis membenarkan pembongkaran itu.
“Benar sudah dibongkar kemudian dipindahkan ke pekarangan saudara kita. Bukan dibongkar dihancurkan, tetapi dipindahkan itu dicatat tebal,” sergahnya.
Kholis mengakui, pembangunan tugu itu sendiri berasal dari dana swadaya warga PSHT secara mandiri.
“Biayanya tidak sedikit membangun itu. Jadi, kami pindah. Kami minta dulur-dulur untuk tidak terprovokasi dan selalu koordinasi dengan ketua ranting di wilayahnya masing-masing,” harapnya.
Diakhir komentarnya, ia menghimbau kepada seluruh anggota PSHT Jember jika akan membangun tugu, untuk dibangun di pekarangan pribadi.
"Silahkan di pekarangan pribadi saja. Jauh lebih baik," tutupnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Ambang Hari Laksono |
| Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi