SUARA INDONESIA JEMBER

Aliansi Peduli Jember Desak Dispenduk 'Turun Gunung' Terbitkan KTP Niwar

Redaksi - 30 June 2023 | 09:06 - Dibaca 888 kali
Peristiwa Daerah Aliansi Peduli Jember Desak Dispenduk 'Turun Gunung' Terbitkan KTP Niwar
Niwar (77) bersama istri, pasangan lansia warga Kabupaten Jember yang tidur di bekas kandang sapi. (Foto: Dok. Redaksi Suaraindonesia.co.id).

JEMBER, Suaraindonesia.co.id - Aktivis sosial Aliansi Peduli Jember mendesak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil) Kabupaten Jember segera menerbitkan KTP Niwar, lansia yang tinggal di bekas kandang sapi.

Hal itu disampaikan Ketua Aliansi Peduli Jember, Suliyadi, Jumat (30/06/2023). Dia meminta Dispenduk Capil Jember melakukan perekaman dan penerbitan adminduk Niwar.

Menurut Suliyadi, masih ditemukannya pasangan lansia belum ber-KTP elektronik itu, menunjukkan jika Dispenduk Capil Jember terkesan masih kurang gerak cepat, memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Dispenduk Capil Jember harus turun gunung (bertindak-red), Niwar sudah sepuh. Ini sudah kewajiban negara memenuhi hak warga negara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006, Tentang Administrasi Kependudukan," bebernya.

Dirinya mengaku heran, sekian lamanya Niwar tidak memiliki KTP terkesan ada pembiaran dan tidak diurus.

"Padahal hak atas pendidikan, hak atas pekerjaan, hak atas kesehatan, hak atas jaminan sosial beserta dengan seluruh layanannya acuannya adalah adminduk. Ini memprihatinkan," sesalnya.

Dia berharap, Bupati Jember, Hendy turun tangan berpikir serius bagaimana lansia di Kabupaten Jember benar-benar terjamin layanan sosialnya.

“Nenek Sati Gunungmalang, Muiti Lembengan, Niwar Harjomulyo, membuktikan kalau Pemkab Jember terkesan masih belum serius. Lansia tidak butuh acara seremonial, tetapi mereka butuh jaminan. Jaminan hari tua, jaminan kesehatan, jaminan selama dia tidak bekerja. Di sana negara harus hadir,” pintanya.

Sementara Kepala Desa Harjomulyo, Kartono, menyampaikan bahwa pihak desa sebenarnya sudah mau membantu Niwar membuat KTP.

“Tapi alasan mereka (warga-red), orang kampung tidak akan kemana-mana, tetapi dengan kejadian itu KTPnya langsung diurusi TKSKnya,” ungkapnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Lutfi Hidayat

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya