SUARA INDONESIA JEMBER

Aktivis Pendidikan: Ini Pemilihan Gus dan Ning, Bukan Pertunjukan Model

Imam Hairon - 19 July 2022 | 12:07 - Dibaca 2.91k kali
Peristiwa Daerah Aktivis Pendidikan: Ini Pemilihan Gus dan Ning, Bukan Pertunjukan Model
Ketua Aktivis Pendidikan PGRI Jawa Timur, Ilham Wahyudi (Foto: Imam/Suaraindonesia.co.id)

SUARA INDONESIA - Ramainya ajang Grand Final Gus dan Ning 2022 terkait penampilan pakaian diprotes berbagai pihak.

Ilham Wahyudi, Ketua Badan Khusus Aktivis Pendidikan Jawa Timur mengaku tidak sepakat atas pertunjukan kurang elok di acara Gus dan Ning itu .

Ilham menilai, kegaduhan yang terjadi karena tidak cerdasnya panitia atau konseptor melihat kultur Jember.

"Seni itu harus melihat aspek estetika dan etika, ini harus benar-benar diperhatikan. Apalagi, Jember adalah kota pesantren terbanyak di Jawa Timur. Itu yang harus digaris bawahi tebal" ungkap Ilham menjelaskan, Selasa (19/07/2022).

Yang lebih penting lagi, lanjut Ilham, momentum pemakaian feminim itu bukan pada porsinya.

"Ini pemilihan Gus dan Ning bukan pertunjukan model atau carnaval. Gus dan Ning itu adalah sebutan orang terhormat di kalangan pesantren. Ini kok malah disajikan pertunjukan kurang enak dilihat," sesalnya.

Ilham paham, apa yang menjadi tujuan dari para seniman fashion ingin mengenalkan buah karyanya.

"Tetapi perlu diingat, ja gan sampai melebihi batas kewajaran. Ini Jember, bukan luar negeri," sebutnya.

Ilham mengajak semua elemen, untuk saling menghormati dan bisa menyajikan hal yang terdidik untuk masyarakat.

"Ajari calon generasi bangsa dengan tayangan dan pertunjukan yang bermutu. Bukan dengan mengumbar aurat seperti itu," tegasnya.

Kendati begitu, pihaknya mengaku salut kepada Kepala Dinas Pariwisata Jember telah berani dan mengakui kesalahannya selaku sebagai panitia.

"Tatapi jangan diulangi lagi. Beberapa tahun lalu, JFC pernah terjadi. Ini malah diulangi lagi," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, tokoh pesantren Kyai Abdur Rohman Luthfi memprotes keras pertunjukan acara Gus dan Ning Jember.

Dia menilai, acara itu berubah menjadi terkesan 'umbar maksiat' dan kurang layak dipertontonkan.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Imam Hairon
Editor : Irqam

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya