JEMBER- Kegiatan ritual di pantai selatan Jember, kembali dilakukan oleh belasan orang yang mengaku berasal dari Kabupaten Nganjuk.
Mereka merupakan anggota yang tergabung dalam kelompok Trimurti dan diketuai oleh Trisunu, yang merupakan warga Dusun Takat, Desa Kampung Baru, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.
Kapolsek Ambulu AKP Makruf mengungkapkan, berdasarkan keterangan dari ketua kelompok, tujuan dari ritual tersebut adalah menunjukkan rasa empati dan berdoa demi ketenangan jiwa para korban dalam insiden Pantai Payangan beberapa waktu lalu.
"Katanya untuk menunjukkan rasa empati demi ketenangan jiwa korban yang tenggelam beberapa waktu kemarin," paparnya.
Kendati demikian, pihaknya sangat menyayangkan aksi tersebut. Karena menurutnya, lokasi yang ditempati berpotensi terjadinya gelombang laut tinggi.
"Pantai selatan ini kan memang ombaknya tinggi, jadi harusnya berhati-hati," lanjutnya.
Setelah mendapatkan himbauan dari petugas gabungan, rombongan tersebut segera naik dari air menuju pesisir pantai dan meninggalkan lokasi untuk kembali ke Nganjuk.
"Alhamdulillah mereka nurut dan kami minta untuk segera kembali ke Nganjuk" ungkap Makruf.
Meski telah meletakkan rambu-rambu larangan untuk mandi dan berenang di laut, namun menurut Makruf masih ada sejumlah masyarakat yang melanggarnya.
Dirinya berharap, masyarakat dapat lebih berhati-hati, saat berada di wilayah Pantai Selatan. Sehingga kecelakaan serupa tidak kembali terjadi.
"Saya menghimbau agar masyarakat bisa mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan" tandasnya.
Sekedar diinformasikan, video ritual warga nganjuk di Pantai Watu Ulo sempat viral di media sosial dan membuat warga teringat akan kejadian naas yang menewaskan belasan orang dari Padeokan Tunggal Jati Nusantara, Minggu (13/2/2022) lalu.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi