JEMBER- Pedagang yang ada di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Puger, mengeluhkan naiknya harga ikan, yang berakibat pada sepinya pembeli.
Hal tersebut diduga karena, kondisi cuaca di Jember selama beberapa pekan terakhir terbilang cukup buruk, dengan hujan deras dan angin kencang.
Kondisi cuaca yang cukup ekstrim, rupanya membuat para nelayan khawatir untuk melaut, sehingga jumlah ikan menjadi langka.
"Iya memang jarang sekarang nelayan yang melaut, karena kan anginnya kencang dan ombak juga besar," ungkap salah seorang penjual ikan Sutini, Selasa (25/1/2022).
Sutini menyampaikan, sejumlah ikan yang mengalami kenaikan harga hingha Rp. 10 ribu itu, diantaranya tongkol jenis tuna, layur dan cumi.
"Iya mas ini untuk ikan yang harganya naik itu tongkol, tapi yang jenisnya tuna, terus ikan layur juga dan cumi," ucapnya.
Dirinya menambahkan, jika sebelumnya bisa membeli stok ikan dari petani hingga tiga kuintal, namun saat ini hanya kisaran 80 kg saja, karena harga yang mahal dan jarang pembeli.
"Kalau saya sendiri sebelumnya bisa sampe 3 kuintal, tapi sekarang ga bisa. Hanya di 80kg saja, takut ndak laku, karena mahal," lanjutnya.
Sementara itu, seorang nelayan tradisional Samsul Arifin mengaku, dirinya hanya bisa pasrah atas adanya kenaikan harga ikan di pasaran.
Dia berharap, cuaca di Jember segera normal, agar nelayan dapat kembali mencari ikan seperti biasanya.
"Karena memang faktor cuaca, harga di pasaran naik jadi kita untungnya sedikit. Semoga segera kembali seperti biasa," tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi