JEMBER- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, mulai merealisasikan perbaikan infrastruktur jalan sepanjang 10km di Kecamatan Ambulu, yang kerap kali disebut sebagai "Jeglongan Sewu" atau seribu lubang.
Bupati Jember Hendy Siswanto menjelaskan, proyek tersebut juga mengawali pelaksanaan program multi years 2021-2022, setelah sebelumnya telah melalui serangkaian proses. Diantaranya perencanaan, pembuatan desain dan pengajuan tender.
Menurutnya, untuk proyek yang dikerjakan oleh PT. Sunan Muria tersebut, Pemkab Jember menggelontorkan dana sebesar Rp 16,4 Miliar, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021.
"Untuk anggarannya di proyek ini sebesar Rp 16,4 miliar. Memang butuh proses yang panjang untuk merealisasikan ini dan ini juga menjadi awal dari program muliti years kami," jelasnya.
Diketahui terdapat empat ruas jalan yang akan digarap PT. Sunan Muria kali ini, diantaranya, Ambulu-Blater 7,8km Karanganyar-Pontang 850m, langon-SMA Bima 1,2km dan Pontang-Sidodadi 718m. Sehingga total keseluruhan jalan yang akan diperbaiki, yakni sekitar 10,596km.
Hendy memaparkan, tidak seperti pengerjaan di sejumlah titik jalan sebelumnya yang hanya menerapakan overlay. Kali ini upaya yang dilakukan akan cukup sulit, karena kondisi jalan penghubung antara Kecamatan Ambulu dan Tempurejo tersebut terbilang telah hancur lebur.
"Kalau sebelumnya memang sudah banyak yang kerjakan, tapi kan itu hanya sebatas overlay saja. Nah kalau yang sekarang ini, kondisi jalannya sampai Blater bisa dibilang hancur lebur ini," paparnya.
Dalam pengerjaannya, orang nomor satu di Jember itu berharap, kontraktor tidak main-main melaksanakan tugasnya dan dapat memenuhi spek yang telah disepakati di dalam kontrak resmi.
"Tolong kepada kontraktor harus melaksanakan sesuai dengan kesepakatan kita bersama, termasuk spek juga, itu harus sesuai dengan yang ada di kontrak," ujarnya.
Jika nantinya terdapat kekeliruan dalam realisasi proyek tersebut, maka Pemkab Jember meminta agar pihak manapun dapat melaporkan secara langsung kepada Bupati atau Dinas PU Bina Marga Jember, untuk dilakukan kroschek dan tindakan lebih lanjut.
"Temen-temen nanti kalau ada yang salah, dilaporkan saja agar nanti kita kroschek. Kalau main-main, spek tidak sesuai nanti kami Pemkab, tidak bisa menerima itu," tegasnya.
Dirinya menyebut, jalan yang diperbaiki di Kabupaten Jember termasuk kelas 3, yang artinya hanya mampu menampung kendaran dengan beban 10 ton.
Untuk itu, pihaknya meminta seluruh masyarakat turut serta dalam merawat infrastruktur.
"Jadi tolong untuk kendaraan yang muatannya melebihi tonase yang ditentukan, jangan dibolehkan lewat. Masyarakat juga harus membantu kami untuk merawat ini semua, jangan sampe rusak lagi," tandasnya.
Sekedar diinformasikan, dalam program multiyearsnya Pemkab Jember merencanakan sebanyak 33 paket untuk perbaikan jalan dan jembatan.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi