JEMBER - Ratusan massa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Jember, mengaku kecewa dengan bupati.
Mereka menilai, demo perdana terkait tambang dan tambak sejak kepemimpinan H.Hendy -Gus Firjaun bisa dijadikan tolak ukur bagi masyarakat.
"Kami datang ke halaman Pemkab Jember untuk aksi damai, bukan arogan," papar Koordinator aksi bernama Sony, usai melakukan aksi, Rahu (16/06/2021) di halaman Pemkab Jember.
Menurut Sony, Bupati Jember seharusnya terbuka terhadap mahasiswa. Agar apa yang menjadi aspirasi tersampaikan.
"Harusnya membuka ruang dialog bersama kami. Kami kesini memperjuangkan nasib rakyat," tegasnya.
Sony mengancam, akan melakukan aksi yang lebih besar, jika tuntutan mahasiswa tidak dikabulkan.
"Jika tetap tidak ada respon, kami akan lakukan aksi lanjutan," tegas Sony.
Lebih jauh Sony berharap, peraturan terkait izin tambang dan tambak harus ada revisi ulang.
"Agar rakyat tidak menanggung sengsara.Jember wilayah agraris, jadi harus mempertimbangkan banyak faktor," pungkasnya.
Aksi yang menyuarakan tentang Jember darurat lingkungan hidup dan menolak industri tambang moderen itu, diikuti hampir 300 mahasiswa .
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Tamara Festiyanti |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi