JEMBER, Suaraindonesia.co.id - Ratusan Kepala Sekolah (KS) Tingkat Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Jember tidak memiliki sertifikat guru penggerak.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Jember, Sukowinarno, Kamis (24/08/2023) di ruang kerjanya.
Kata dia, banyak guru yang diangkat menjadi kepala sekolah yang tidak memiliki sertifikat guru penggerak dan lain-lain.
"Tidak hanya satu, lebih dari 100, guru diseluruh Kabupaten Jember yang tidak memiliki syarat itu (sertifikat guru penggerak-red),"paparnya menjelaskan.
Kendati begitu, kata Suko, pihaknya sudah memberitahu kepada kementerian Pendidikan bagaimana kondisi sebernarnya di lapangan.
"Kami juga berkirim surat kepada Menteri Pendidikan walaupun sudah seperti itu, dibalas oleh menteri pendidikan ini tanggal 4 November tahun 2022," sambungnya.
Diakuinya, pengangkatan kepala sekolah yang tidak memiliki persyaratan itu boleh dan dinyatakan sah secara aturan dan regulasi yang berlaku.
"Maka Sesuai dengan pasal 8 UU. Nomor 40 tahun 2001. Dalam hal jumlah guru yang memiliki sertifikat calon kepala sekolah atau sertifikat guru penggerak di wilayah tidak mencukupi,” terangnya.
Maka dari itu, kata dia, pemerintah daerah dapat menugaskan guru sebagai kepala sekolah dari guru yang belum memiliki sertifikat calon kepala sekolah. “Atau sertifikasi guru penggerak," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Redaksi |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi