JEMBER- Memasuki sepuluh hari kedua di bulan Ramadan, semangat beribadah umat Islam akan mulai kendor. Selain sebagai masa transisi, fase kedua ini juga menjadi ujian keistiqamahan seorang muslim.
Ia diuji dengan rasa malas, jenuh dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut tentu harus bisa dilewati, agar selalu mendapat berkah Ramadan dan waktu yang dilalui tidak terbuang sia-sia.
Dilansir dari Liputan6.com Ramadan terbagi menjadi tiga fase yakni, sepuluh hari pertama, kedua dan ketiga. Fase-fase tersebut memiliki keutamaan masing-masing yang harusnya dilalui dengan semangat beribadah yang sama.
Disebutkan dalam sebuah hadis bahwa sepuluh malam pertama di bulan Ramadan adalah rahmat, lalu sepuluh kedua adalah ampunan dan sepuluh terakhir adalah pembebasan dari api neraka.
Meski hadis tersebut berstatus dhaif, akan tetapi ia bisa digunakan untuk memacu semangat beribadah umat Islam yang mulai turun dipertengahan bulan.
Dalam hadis lain juga disebutkan, bahwa orang-orang yang berhasil melalui fase-fase tersebut maka ia akan mendapat ampunan dari Allah SWT.
"Barang siapa yang berupasa dengan penuh rasa keimanan, maka Allah akan senantiasa mengampuni dosa-dosanya yang akan datang," HR Bukhari dan Muslim.
Oleh karena itu, meski rasa malas mulai menghampiri, di fase kedua ini hendaklah tetap memperbanyak zikir, tadarus, sedekah juga berdo'a kepada Allah SWT. (Ree)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Redaksi |
Editor | : |
Komentar & Reaksi