Isra' Mi'raj, Perjalanan Semalam Nabi dan Awal Mula Perintah Salat
Redaksi
- 28 February 2022 | 15:02 - Dibaca 166 kali
Khazanah
Masjid Al-Aqsa (Foto: Canva)
JEMBER- Isra' Mi'raj merupakan salah satu cara Allah SWT menghibur utusan yang paling dicintai-Nya, Rasulullah SAW pada tahun kesepuluh kenabian.
Perjalanan Nabi dalam Isra' Mi'raj terbagi menjadi dua bagian.
Pertama Isra' yakni perjalanan Nabi dari Mekkah ke Masjid Al-Aqsa yang berada di Yerusalem.
Selanjutnya Mi'raj yaitu ketika Nabi dinaikkan Allah menuju Sidartul Muntaha atau langit ketujuh.
Setelah peristiwa itu, perintah salat turun. Dilansir dari Kompas.com, saat pertama kali Allah mewajibkan salat dengan 50 rakaat selama satu hari semalam. Akan tetapi Rasulullah yang mendapat petuah dari Nabi Musa AS, kembali meminta kepada-Nya untuk meringankan jumlah rakaat salat.
Sehingga, salat yang wajib dikerjakan umat muslim menjadi 17 rakaat dengan lima waktu salat selama sehari semalam.
Dikutip dari buku Sejarah Kebudayaan Islam, peristiwa Isra' Mi'raj menjadi salah satu tonggak kebangkitan Islam setelah Nabi meninggalkan kota Mekkah dan hijrah ke Madinah.
Dari situlah kemajuan dakwah Islam yang dibawa oleh Nabi semakin berkembang.
Tak hanya itu, adanya peristiwa tersebut juga menjadi propaganda bagi orang-orang yang mundastakan Rasulullah dan agama yang dibawanya.
Sedangkan bagi umat muslim, peristiwa itu menjadi ujian untuk mengukur kekuatan keimanan yang ada dalam hati.
Hingga sekarang peristiwa Isra' Mi'raj selalu diperingati oleh umat muslim setiap tanggal 27 Rajab tahun Hijriah.
Peringatan Isra' Mi'raj ini pun menjadi wadah untuk mengingat perjuangan Rasulullah serta sarana untuk mengokohkan rasa cinta padanya serta menguatkan keyakinan atas agama yang dibawanya. (Ree)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta |
: Redaksi |
Editor |
: |
Komentar & Reaksi