JEMBER- Proses screening kesehatan yang dilakukan kepada masyarakat sebelum mendapatkan vaksinasi, dinilai sebagai salah satu upaya pencegahan terjadinya kecelakan dalam proses pemberian vaksin.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jember Lilik Lailiyah, saat dikonfirmasi oleh sejumlah media.
Screening kesehatan yang dilakukan bertujuan untuk memastikan kondisi dari pasien yang akan menerima vaksin. Mulai tensi darah, riwayat penyakit dan sejumlah chek up kesehatan lainnya.
"Ya itulah kenapa kita lakukan screening sebelum pemberian vaksin, agar kita tahu bagaimana kondisi mereka lebih dulu," jelasnya, Senin (31/1/2022).
Tak hanya itu, seluruh petugas kesehatan juga dipastikan menjalankan tugasnya sesuai dengan Standart Operating Prosedure (SOP) yang berlaku, saat melakukan vaksin.
"Kami juga tidak main-main melakukan tugas ini, kami menjalankannya sesuai dengan SOP yang sudah ada," jelasnya.
Dirinya menegaskan, kasus kematian yang sempat ramai sebelumnya, bukan disebabkan karena dosis vaksinasi, melainkan faktor lain.
"Dari kasus yang sudah ada, kita juga sudah laporkan. Dari hasil laporan tersebut, semua kasus kematian itu bukan karena vaksin meninggalnya," paparnya.
Pada kesempatan yang sama Lilik juga mengungkapkan, target vaksinasi anak Kabupaten Jember adalah 220 ribu orang, dengan berbekal surat persetujuan dari orang tua.
"Iya tentu butuh surat persetujuan, karena mereka kan juga masih kecil, masih dibawah pengawasan orang tua," tandasnya.
Seperti diketahui, mulai Jumat (28/1/2022) lalu, Kabupaten Jember telah mulai mencanangkan kegiatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun dan booster untuk umum.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi