SUARA INDONESIA - Budidaya tanaman tomat di rumah semakin digemari oleh banyak orang. Selain mudah dilakukan, tomat juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Menanam tomat di pekarangan rumah tidak memerlukan lahan luas dan bisa dilakukan di pot, polybag, atau tanah langsung.
Berikut ini adalah panduan lengkap untuk menanam tomat di rumah, mulai dari persiapan hingga perawatan yang optimal.
Pemilihan benih tomat yang berkualitas merupakan kunci sukses dalam budidaya tanaman ini. Ada beberapa jenis tomat yang bisa dipilih, seperti tomat ceri, tomat plum, dan tomat beef.
Untuk pemula, sebaiknya memilih varietas yang tahan terhadap penyakit dan mudah tumbuh. Benih bisa didapatkan di toko pertanian atau membuatnya sendiri dari buah tomat yang sudah matang.
Media tanam yang baik sangat penting agar tomat bisa tumbuh subur. Campuran tanah, kompos, dan pasir dengan perbandingan 2:1:1 adalah media yang ideal. Pastikan media tanam memiliki drainase yang baik agar akar tomat tidak tergenang air.
Benih tomat perlu disemai terlebih dahulu sebelum dipindahkan ke lahan atau pot yang lebih besar. Gunakan tray semai atau wadah kecil, lalu letakkan benih dengan jarak sekitar 1-2 cm.
Siram dengan air secukupnya dan simpan di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
Setelah benih tumbuh menjadi bibit dengan tinggi sekitar 10-15 cm, pindahkan ke pot atau pekarangan rumah. Siram tanaman tomat secara teratur, namun jangan terlalu berlebihan. Pemupukan juga diperlukan, gunakan pupuk organik atau NPK setiap dua minggu sekali.
Hama yang sering menyerang tomat antara lain kutu daun, ulat, dan jamur. Gunakan insektisida alami atau pestisida organik untuk mengatasi hama tersebut. Selain itu, pastikan tanaman mendapatkan cukup sirkulasi udara untuk mencegah serangan jamur.
Tomat biasanya dapat dipanen setelah 60-90 hari setelah penanaman. Tomat yang siap panen ditandai dengan perubahan warna menjadi merah atau kuning, tergantung jenisnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Nawang Wulan |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi