JEMBER - Ratusan massa yang tergabung dalam aksi 272 mendatangi Pendopo Wahya Wibawagraha dengan membawa poster dan pengeras suara meneriakkan kekecewaan kepada Bupati H.Hendy.
Masa menilai, selama dua tahun memimpin H.Hendy belum becus. Karena janji-janji kepada rakyat masih banyak belum terwujud.
“Hari ini, kami datang menuntut Bupati Jember bersama rakyat, keluar Haji Hendy kalau berani. Atau kami yang masuk mendobrak,” kata Dwi Agus, salah seorang oraor menyuarakan.
Massa juga menudung, era kepemimpinan H,Hendy praktik dugaan nepotisme sangat menyeruak.
“Bukannya menyelesaikan janji. Namun aroma busuk nepotisme Bupati Jember,” lantang Kustino Musri, koordinator aksi.
Kustriono menilai, sepanjang sejarah jabatan Bupati Jember, tidak ada ajudan non-ASN dari keluarga sendiri.
“Satu keponakan bersama satu mantu mendapatkan SK Bupati menjadi Tim ahli, tanpa ada alasan standart kompetensinya. Ini apa,” sambung Kustiono.
Kustino juga menuding, ada salah seorang kroni Bupati Jember dari Semarang menajdi Tim Ahli Bupati berperan sebagai pengatur proyek.
Aktivis juga tajam mengkritisi produk air minum, yang mulai beredar di kantor-kantor pemerintahan Kabupaten Jember.
“Terbukti, kami mendapatkan bukti, di Rumah Sakit daerah dr.Soebandi menggunakan merek air milik bupati. Padahal, Pemkab Jember memiliki perusahaan air sendiri,” lantang Kustiono.
Aksi massa dikawal ketat oleh aparat kepolisian Polres Jember dengan berseragam lengkap dengan kawat berduri.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Tamara F |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi