JEMBER - Program Bupati H.Hendy ngantor di Kecamatan dinilai sebagian masyarakat positif.
Namun tidak jarang juga, masyarakat menilai program itu terkesan terlalu banyak menghabiskan anggaran dan pemborosan.
"Kalau ngantor di kecamatan dinilai baik, kami mendukung. Kemudian yang menjadi pertanyaan, kesempatan nyapa rakyat miskinnya kapan jih (pak haji.Red)," ungkap Khoir salah seorang tokoh pemuda Sumberjambe.
Menurut Khoir, bupati itu harus merakyat. Sesekali harus turun melihat langsung melayani dan tahu langsung keluhan rakyat.
"Kami dukung ngantor di Kecamatan dengan pelayanan publiknya. Tapi, masyarakat miskin juga perlu diperhatikan pak," harapnya.
Meski Bupati Jember sudah bisa membuat membuat program banyak pembangunan, namun, sektor kemiskinan masih belum terlihat.
"Membangun jalan wajib, kemiskinan juga wajib. Masyarakat bukan hanya butuh seremonial, tapi action," tutup pria lulusan kampus NU universitas Islam Jember itu.
Pernyataan senada disampaikan oleh tokoh agama Kiai Abdur Rohman. Menurutnya, saat ini masyarakat Kabupaten Jember sudah jengah dengan janji-janji dan acara seremonial.
"Sekarang kita butuh bukti. Jadilah Uswatun Hasanah, bisa menjadi contoh bagi rakyat. Jangan kecewakan rakyat, karena anda jadi bupati karena pilihan rakyat" pintanya.
Menurut informasi, hari ini Jumat (17/02/2022) Bupati Hendy berkantor di Kecamatan Sumberjambe.
Selain ngantor, Bupati Jember juga berkenan membuka gerai pelayanan. Seperti Adminduk, pelayanan kesehatan, donor darah dan perpustakaan.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Jember, secara absolut jumlah penduduk miskin pada tahun 2020 di Kabupaten Jember sebanyak 247,99 ribu jiwa.
Untuk Kecamatan Sumberjambe sendiri, masuk kawasan wilayah kemiskinan cukup tinggi di Kabupaten Jember.(Sakur)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Redaksi |
Editor | : M Ainul Yaqin |
Komentar & Reaksi