SUARA INDONESIA, JEMBER- Pengurus Daerah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (PD IPARI) Cabang Kabupaten Jember memainkan peran sangat penting dalam selebrasi dan aplikasi program prioritas Kementerian Agama (Kemenag) RI tahun 2024.
Program yang diluncurkan tahun ini berfokus pada Bimbingan Remaja Usia Sekolah dengan tema "Pencegahan Pernikahan Dini".
Pembukaan program ini dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting yang dipimpin oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Akhmad Sruji Bahtiar.
Dalam sambutannya, Bahtiar menekankan betapa krusialnya kolaborasi berbagai pihak untuk mengatasi isu pernikahan dini yang masih menjadi tantangan besar di masyarakat.
“Pencegahan pernikahan dini adalah salah satu program prioritas kita tahun ini. Melalui bimbingan intensif kepada remaja usia sekolah, kita berharap dapat mengurangi angka pernikahan dini dan mempersiapkan mereka untuk masa depan yang lebih cerah,” ungkapnya, Rabu (21/8/2024).
PD IPARI Cabang Kabupaten Jember sebagai salah satu penggerak utama di daerah, telah berkomitmen untuk mendukung penuh pelaksanaan program tersebut.
Mereka terlibat dalam berbagai aktivitas yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada remaja mengenai dampak dan risiko pernikahan dini.
Ketua PD IPARI Jember Cecep Hendrik A, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah kegiatan bimbingan dan edukasi.
“Kami sangat bersemangat mendukung program ini. Kami akan memasifkan pelaksanaan bimbingan remaja sekolah yang bertujuan untuk memberikan informasi yang tepat kepada remaja mengenai pernikahan dini dan pentingnya melanjutkan pendidikan,” ujarnya.
Kegiatan ini juga melibatkan berbagai pihak termasuk lembaga pendidikan di Kabupaten Jember, untuk memastikan bahwa informasi mengenai pencegahan pernikahan dini dapat diterima secara luas oleh remaja.
Dengan dukungan dari PD IPARI Jember, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan dan membantu menurunkan angka pernikahan dini di daerah Jember.
Pembukaan yang diselenggarakan secara virtual ini diikuti oleh seluruh Kantor Kemenag di kabupaten dan kota se-Jawa Timur, menunjukkan komitmen bersama untuk menyukseskan program ini.
Dengan adanya inisiatif dan partisipasi aktif dari PD IPARI Jember, diharapkan bahwa bimbingan kepada remaja usia sekolah dapat berjalan dengan efektif dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Sementara salah seorang peserta siswa MAN 1 Jember bernama Malika Riski Aulia, mengaku senang mengikuti acara penyuluhan yang digelar di sekolahnya.
"Selain paham dampak negatif pernikahan diri, dirinya juga menjadi mengerti, bahwa seusianya harus lebih fokus dulu untuk terus berjuang mencari ilmu sampai bangku kuliah," katanya.
Pelajar yang masih duduk di bangku kelas X jurusan MAN PK ini memastikan, akan terus belajar untuk menggapai cita-citanya.
"Belum kepikiran untuk menikah belum saatnya. Apalagi setelah tahu apa yang disampaikan pemateri dalam acara tadi. Saya masih ingin melihat orang tua saya tersenyum, melihat saya sukses," tuturnya.
Disinggung terkait jodoh, dirinya juga mengaku tidak khawatir. Ia juga beralasan, bahwa jodoh itu sudah diatur oleh Tuhan.
"Saya tidak pernah khawatir. Menuntut ilmu wajib, cukup jalani perintahnya dan jauhi larangannya. InshaALLAH, akan diberikan hidayah yang terbaik oleh ALLAH. Sangat yakin soal itu," tutup santri alumni PP Al-Qodiri Jember ini.(*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi