SUARAINDONESIA - Ilham Wahyudi, S.Pd, Ketua FH Aktivis Pendidikan PGRI Jawa Timur mengecam keras terhadap sikap Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Pasuruan yang mengancam LSM dan insan pers.
Ilham juga meminta kepada Bupati Pasuruan untuk memecat Kadispendik, karena sikapnya tidak beretika dan mencerminkan seorang sosok seorang pendidik.
" Saya sangat menyayangkan sekali sikap Kadispendik itu, rasanya sekelas kepala dinas itu tidak pantas berbicara seperti itu. Kalau bahasa ancaman seperti, itu kan tidak pantas bicaranya sebagai seorang pejabat," ujarnya.
Seharusnya, lanjut Ilham, seorang pejabat itu punya etika dalam berbicara, apa lagi dengan media yang seharusnya kerjasama.
Menurut Ilham, media itu selama ini sebenarnya banyak membantu dari berbagai segi di bidang pendidikan dalam mensosialisasikan program program pendidikan.
" Mentang-mentang menjadi kepala dinas kemudian menyakiti hati LSM dan media dengan pembicaraan yang liar itu. Seharusnya pembicaraan kepala dinas dimuka publik itu baik dan terarah" imbuhnya.
Ilham menyarankan kepada Bupati Pasuruan, hendaknya sebelum kepala dinas itu diangkat dikroscek dulu intelegensinya, etikanya dan kemampuannya, sebab ini sangat perlu.
Dia mengungkapkan, dalam dekade ini, ada dua kepala dinas yang memprihatinkan di Jawa Timur, seperti juga di Kabupaten Sumenep yang ditanya jumlah sekolah tidak tahu jumlahnya.
" Dua kepala dinas pendidikan ini bermasalah di Jatim. Yang di Sumenep ditanya jumlah sekolah tidak paham, yang di Pasuruan memberikan pernyataan kontroversi, makanya bupati perlu hati sebelum mengangkat kepala dinas pendidikan," imbuhnya.
Dia menghimbau, agar bupati mengambil langkah tegas terhadap kepala dinas tersebut, karena sudah menjelekkan nama baik Pemerintahan Pasuruan.
" Kadispendik itu memberikan contoh yang tidak baik dalam dunia pendidikan. Apa lagi Video ditonton anak-anak sekolah, dan berpotensi ditiru oleh bawahannya," tambahnya.
Menurutnya, Kadispendik ini adalah orang tertinggi di pendidikan, kalau kepala dinasnya tidak mempunyai etika, bagaimana nasib pendidikan di Kabupaten Pasuruan.
" Orang berbicara itu kan punya hak secara hukum, namun kan harus memperhatikan etika," tambahnya.
Sekedar untuk diketahui, video viral dengan durasi 2 menit 50 detik, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan Hasbullah yang mengancam wartawan dan LSM Mati.
"Lek atek (kalau) ganggu kepemimpinanku, ganggu sekolahan, ati-ati. Mati awakmu!" kata Hasbullah disambut sorakan dan tepuk tangan.
"Kepala sekolah, semuanya gak usah takut sama LSM sama siapa... Ini perwakilane, iki ya. Iki nyoteng (ini merekam). Engko (nanti) grupe golongane wartawan, LSM... Sebar iku yo. Lek sampek ganggu, ati-ati... Mati!" ujar Hasbullah sambil menunjuk ke wartawan yang sedang mengambil gambar.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Bahrullah |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi