SUARA INDONESIA JEMBER

Salat Dua Gerhana: Berikut Perbedaan dan Tata Cara Mengerjakannya

Wildan Mukhlishah Sy - 10 November 2021 | 17:11 - Dibaca 1.93k kali
Pendidikan Salat Dua Gerhana: Berikut Perbedaan dan Tata Cara Mengerjakannya
Fenomena Gerhana (Foto: Tumblr.com)

JEMBER-Gerhana merupakan fenomena astronomi yang terjadi apabila sebuah benda angkasa bergarak dalam bayangan sebuah benda angkasa lain. Dilansir dari Wikipedia, istilah ini lebih umum digunakan untuk gerhana matahari ataupun gerhana bulan. 

Gerhana matahari terjadi saat posisi bulan berada di antara bumi dan matahari. Sedang gerhana bulan terjadi ketika sebagian atau seluruh penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi.

Dalam Islam jika terjadi gerhana maka disunahkan untuk melakukan salat gerhana atau salat kusufain.

Rasulullah sendiri menjelaskan bahwa fenomena gerhana ini merupakan salah satu dari tanda kekuasaan Allah SWT, oleh karenanya disunahkan untuk salat dan berdo'a kepada-Nya.

"Sesungguhnya matahari dan bulan keduanya menjadi tanda (dalil) dari dalil-dalil adanya Allah dan kekuasaan-Nya. Kedua gerhana (terjadi) bukan karena matinya seseorang dan tidak pula karena hidupnya seseorang. Maka apabila kamu lihat kedua gerhana hendaklah kamu berdoa kepada Allah, dan salat sampai gerhana itu lenyap," HR Bukhari dan Muslim.

Saat gerhana matahari maka salat yang dikerjakan ialah salat Kusuf (الكسوف). Waktu pelaksanaanya dimulai dari gerhana matahari timbul hingga kembali seperti semula, atau gerhana tersebut telah lenyap.

Niat untuk salat kusuf (Gerhana Matahari)

اصلي سنة الكسوف ركعتين لله تعالي

Ushalli sunnatal-kusuufi rak'ataini lillahi ta'aalaa.

Artinya: Aku niat salat kusuf dua rakaat karena Allah taala.

Ketika gerhana bulan, maka salat yang dikerjakan ialah salat khusuf (الخسوف). Waktunya dimulai dari terjadinya gerhana bulan, sampai terbit kembali atau bulan telah utuh.

Niat salat Khusuf (Gerhana Bulan)

اصلي سنة الخسوف ركعتين لله تعالي

Ushalli sunnatal-khusuufi rak'ataini lillahi ta'aalaa.

Artinya: Aku niat salat khusuf dua rakaat karena Allah taala.

Dikutip dari buku Fiqih Islam karya Sulaiaman Rasjid ada tiga cara untuk melaksanakan salat gerhana, yakni sebagai berikut:

1. Salat dua rakaat seperti salat sunah biasanya, bisa dikerjakan sendiri maupun berjamaah.

2. Salat 2 rakaat dengan 4 kali rukuk dan empat kali sujud. Pada rakaat pertama setelah i'tidal membaca surah Al-Fatihah lagi, kemudian rukuk kembali, i'tidal lalu sujud. Begitu pula pada rakaat kedua.

3. Sama seperti cara salat nomer dua, tetapi dengan membaca surat yang panjang, dan rukuk lebih lama.

Kemudian untuk bacaan dalam salat gerhana matahari tidak dinyaringkan, sebagaimana dalam salat Zuhur dan Asar. Dan pada salat gerhana bulan bacaan salat dinyaringkan sebagaimana saat salat Magrib, Isya dan Subuh. 

Sesudah gerhana disunahkan pula untuk berkhutbah memberi nasihat kepada jamaah salat, serta menyeru pada kebaikan dan memohon ampunan kepada Allah SWT. (Ree/Wil)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya