SUARA INDONESIA JEMBER

Ustaz Abdul Somad: Keutamaan Berwudu dan Salat Sunah Wudu

Wildan Mukhlishah Sy - 22 October 2021 | 12:10 - Dibaca 157 kali
Pendidikan Ustaz Abdul Somad: Keutamaan Berwudu dan Salat Sunah Wudu
Ilustrasi (Foto: Wildan/Suaraindonesia)

JEMBER-Kelak seluruh umat manusia akan dibangkitkan di Padang Mahsyar, umatnya Nabi Adam AS hingga umat Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. 

Bertanya kemudian seorang sahabat pada Rasulullah, bagaimana kelak ia akan membedakan umatnya dengan Bani Israil maupun umat-umat nabi dan rasul yang lain. 

Lalu Rasulullah menjawab, kelak di Padang Mahsyar umatku akan bercahaya diseluruh tubuhnya, karena mereka selalu berwudu. 

Dilansir dari kanal YouTube Vidakwah Aswaja, Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa yang nanti akan membedakan umat Rasulullah ialah wudunya, karena wudu itulah yang membuat wajah-wajah orang muslim bercahaya di akhirat kelak.

"Nabi menjawab, umatku nanti di akhirat wajahnya bercahaya, tangannya bercahaya, kakinya bercahaya, kepalanya bercahaya, telinganya bercahaya, cahaya apa? Bekas wudu," tuturnya.

Selain itu Rasulullah SAW juga mengatakan dalam hadisnya tentang Bilal bin Rabah salah seorang sahabat yang memiliki kulit sangat hitam asal Nubia, bahwa Rasulullah mendengar suara gesekan sendalnya di surga.

Rasulullahpun menanyakan perkara tersebut kepada Bilal.

"Dari Abu Hurairah R, bahwa Nabi SAW berkata, kepada Bilal radiallahu 'anhu, ketika salat Fajar (Subuh): "Wahai Bilal, ceritakan kepadaku amal yang paling utama yang sudah kamu amalkan dalam Islam, sebab aku mendengar di hadapanku suara sendalmu dalam surga". Bilal berkata, "Tidak ada amal yang utama yang sudah aku amalkan kecuali bahwa jika aku bersuci (berwudu) pada suatu kesempatan malam ataupun siang melainkan aku selalu salat dengan wudu tersebut, berupa salat yang telah ditetapkan kepadaku," HR Mutafaqun Alaih

Dari hadis ini dapat diambil pelajaran untuk selalu menjaga wudu serta melanjutkannya dengan salat sunah dua rakaat.

Dalam kaidah fiqih salat sunah dua rakaat sesudah wudu disebut dengan salat Wudu. Waktu pengerjaanya pun tidak terikat waktu salat, tetapi terikat dengan sebabnya, yakni setiap selesai berwudu. 

Hal ini juga membuat salat sunah Wudu tidak memiliki waktu yang haram untuk salat, meskipun salat itu dikerjakan sesudah salat Asar maupun setelah salat Subuh, sebagaimana yang diharamkan pada salat sunah mutlak.

Adapun niat salat Wudu adalah sebagai berikut:

اصلي سنةالوضوء ركعتين لله تعالي، الله اكبر

Ushalli sunnatal-wudhuui rak'ataini lillaahi ta'aalaa, Allaahu akbar.

Artinya: Aku niat salat sunah Wudu dua rakaat karena Allah ta'ala. Allahu akbar.

Salat sunah wudu ini dikerjakan sebanyak dua rakaat seperti salat sunah lain. (Ree/Wil)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya