SUARA INDONESIA JEMBER

Menteri Keuangan Gelontor Rp 10,36 Miliar untuk Pemkab Jember

Zainul Hasan - 10 November 2022 | 12:11 - Dibaca 1.33k kali
Pemerintahan Menteri Keuangan Gelontor Rp 10,36 Miliar untuk Pemkab Jember
Bupati Jember, Hendy Siswanto, menyampaikan pidato dalam acara penyerahan BLT di Desa Lengkong, Kecamatan Mumbulsari, Kamis (10/11/2022). (Foto: Zainul Hasan/Suaraindonesua.co.id)

JEMBER - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Jawa Timur, mendapatkan reward dari Menteri Keuangan sebesar Rp 10,36 Miliar atas keberhasilannya menekan inflasi.

Kemudian dana tersebut langsung disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT).

Bupati Jember, Hendy Siswanto, mengatakan BLT yang disalurkan tidak lain tujuannya agar masyarakat setempat mampu bertahan pasca naiknya bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu.

"Agar daya beli di Jember tetap terjaga. BBM naik itu sudah diperhitungkan oleh pemerintah pusat. Sedangkan Pemerintah Daerah (Pemda) harus mampu mencari solusi. Bukan masalah BBM yang naik, tapi bagaimana kita mampu beli," ujarnya usai meninjau pembagian BLT di Desa Lengkong, Kecamatan Mumbulsari, Kamis (10/11/2022).

Hendy mengungkapkan, jumlah penerima BLT sebanyak 63.340 KK yang tersebar di wilayah setempat. Pembagian BLT akan berlangsung hingga akhir Desember 2022. Sumber dananya tentu dari dana insentif daerah (DID) hasil reward tersebut.

"Kami berkolaborasi dengan Camat maupun Kades untuk membuat kegiatan secara terbuka, mengadakan event yang bisa membuat terjadinya jual beli UMKM. Disitulah uang akan berputar, sehingga kearifan lokal bisa tetap terjaga. Dalam kondisi seperti ini, saya yakin bisa masih bertumbuh," tutupnya.

Di sisi lain, Kepala Desa (Kades) Lengkong, Sutartilah, menanggapi imbauan Bupati Hendy terkait kegiatan yang harus digelar di tempat terbuka. Menurutnya, sepanjang Bulan Agustus Lalu, Pemerintah Desa (Pemdes) sudah melakukan kegiatan sebagaimana yang diminta Bupati Hendy.

"Sering ramai di balai desa. Soalnya banyak kegiatan yang digelar. Penjual juga banyak. Dari penjual bakso, cilok, pentol, es campur dan yang lainnya," ungkapnya.

Hingga Desember mendatang, kata Sutartilah, kegiatan serupa juga akan selalu ada. Tinggal melihat kemampuan anggaran yang ada di desa.

"Kami anggarannya terbatas. Jadi kegiatan yang diadakan semampunya. Kecil-kecilan juga tidak apa-apa. Yang penting ada kegiatan. Dan bisa membuat perputaran ekonomi di balai desa," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Zainul Hasan
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV