JEMBER-Seiring bertambahnya usia, pikiran sering kali dipenuhi dengan banyak hal. Kemudahan akses informasi dari berbagai media baru memperparah kondisi tersebut.
Sehingga tak jarang, fokus atau perhatian habis pada hal-hal yang menuntun kesadaran diri untuk memikirkan banyak hal serta keharusan untuk memperbaikinya.
Mark Manson dalam buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat mengatakan arus informasi yang berseliweran menuntun seseorang pada sebuah konsep untuk menjadi lebih baik.
Dan secara konstan hal tersebut membawa diri untuk memedulikan apa saja, dan kapan saja. Padahal dengan memedulikan banyak hal, pikiran akan semakin terkuras hingga pada titik paling buruk, dapat mengganggu kesehatan mental.
"Memedulikan terlalu banyak hal akan berakibat buruk untuk kesahatan mental. Membuat diri terikat pada hal-hal yang dangkal dan palsu," ujar Mark Manson di bab pertama buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat.
Selanjutnya ia menambahkan bahwa kunci sederhana untuk kehidupan tanpa tekanan adalah dengan memilah hal-hal yang memang perlu untuk diberi perhatian, hal sederhana, mendesak hingga penting.
Oleh karena itu, bersikap masa bodoh adalah kuncinya. Perlu digaris bawahu bersikap masa bodoh bukan berarti tidak peduli pada apapun.
"Masa bodoh artinya memandang tanpa gentar tantangan yang paling menakutkan dan sulit untuk kehidupan dan mau mengambil tindakan," Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat, 14.
Dari sinilah kemudian Manson menekankan betapa pentingnya belajar memfokuskan pikiran. Namun hal itu bisa dimulai dengan cara memilih secara seksama apa yang penting dan tidak penting bagi kehidupan.
Mark Manson juga mengatakan dalam bersikap masa bodoh terdapat tiga seni yang menjadi acuan, agar sikap bodo amat tersebut tidak menjadikan seseorang seperti psikopat yang tidak memiliki emosi apapun.
1. Masa bodoh bukan berarti menjadi acuh tak acuh; masa bodoh berarti nyaman saat menjadi berbeda
Menurut Manson, orang yang bersikap acuh pada kenyataannya adalah orang yang terlalu memusingkan banyak hal. Orang tersebut takut untuk menyuarakan pilihan mereka, dan karena itulah mereka tidak pernah membuat keputusan berarti dalam kehidupan.
Berbeda dengan orang yang bersikap masa bodoh. Orang-orang ini mengerti apa yang harus dipedulikan dan mampu memilih tentang hal-hal yang dia rasa benar dan penting tanpa memedulikan rintangan ataupun hambatan yang akan ditemui saat melakukan keputusan tersebut.
2. Untuk bisa mengatakan "bodo amat" pada kesulitan pertama-tama, kita harus peduli terhadap sesuatu yang jauh lebih penting dari kesulitan
Ketika seseorang telah menemukan apa yang penting dan berharga dalam kehidupan, maka dengan sendirinya ia akan berhenti memedulikan hal-hal sepele yang tidak ada kaitannya dengan kebahagian dirinya.
Begitupula ketika mengalami kesulitan, dia tidak akan berhenti betapapun sulit rintangan yang sedang menghadang, karena tujuannya lebih penting dari pada kesakitan dalam kesulitan tersebut.
3. Disadari atau tidak, seseorang selalu memilih suatu hal untuk diperhatikan
Menginjak usia dewasa, pengalaman-pengalaman yang telah dilewati akan memberikan kesadaran bahwa tidak semua hal yang mengambil jatah pikiran di masa lalu berdampak besar di kehidupan sekarang.
Karena itulah ketika dewasa seseorang akan lebih selektif dalam memilah hal-hal yang perlu mendapat perhatian.
Seperti keluarga, teman-teman terbaik bahkan hobi-hobi sederhana sudah cukup memberikan kebahagian dalam hidup. (Ree)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Redaksi |
Editor | : |
Komentar & Reaksi