JEMBER - Selain masalah kelangkaan pupuk bersubsidi, rendahnya harga jual hasil panen juga sangat dikeluhkan oleh para petani di Jember.
Mereka sering mengalami kerugian karena hasil yang didapatkan pasca panen tidak bisa menutupi besarnya biaya produksi yang sudah dikeluarkan sejak masa tanam.
Secara ekonomi, rendahnya harga jual hasil panen sangat dipengaruhi oleh banyaknya stok di pasaran, sehingga tidak seimbang dengan jumlah permintaan yang sangat terbatas.
Oleh sebab itu menurut Haji Hendy, Sistem Resi Gudang atau SRG harus difungsikan secara optimal agar hasil panen para petani bisa disimpan dan dikeluarkan saat harga lebih stabil sesuai harapan.
“Kita punya resi gudang, nantinya surat resi bisa diagunkan di perbankan untuk biaya hidup ataupun biaya tanam,” kata tokoh masyarakat yang sekarang sedang mencalonkan diri sebagai calon bupati Jember berpasangan dengan Gus Firjaun tersebut.
Selama ini keberadaan Gudang di Kecamatan Ajung yang sudah dibangun oleh pemerintah masih belum difungsikan sebagaimana mestinya. Sehingga bangunan yang sudah menghabiskan dana miliaran rupiah itu belum bisa dimanfaatkan oleh para petani. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aditya Mulawarman |
Editor | : |
Komentar & Reaksi