SUARA INDONESIA - Pada 14 September 2024, Pusat Studi Pesantren Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN KHAS Jember mengadakan Seminar Pemikiran Pesantren yang bertujuan untuk memperkuat dan mengembangkan budaya literasi di pesantren.
Kegiatan ini berhasil menarik perhatian lebih dari 350 peserta yang terdiri dari akademisi, pengurus pesantren, dan praktisi pendidikan.
Seminar yang digelar di Gedung Kuliah Terpadu UIN KHAS Jember ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Prof. Abd A'la dari Majelis Masyayikh Pesantren Indonesia dan K. Mushthafa, Wakil Rektor I Annuqoyyah Sumenep.
Dalam seminar ini, para peserta diajak untuk memahami pentingnya penguatan budaya literasi di pesantren sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Kepala Pusat Studi Pesantren, Badrus Sholihin, menjelaskan bahwa seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi serta berbagi pengalaman terkait praktik literasi di pesantren.
Ia menekankan bahwa penguatan literasi tidak hanya penting untuk pengembangan intelektual, tetapi juga untuk memperkaya wawasan dan keterampilan santri agar lebih siap menghadapi tantangan zaman.
Rektor UIN KHAS Jember, Prof. Hepni, turut menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan ini.
Ia mengungkapkan bahwa pesantren memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan bangsa dan peradaban, dan salah satu cara untuk mendukung kemajuan tersebut adalah dengan memperkuat budaya literasi.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Prof. Abd A'la yang mengingatkan bahwa literasi adalah kunci keberlanjutan dan pengembangan pesantren di masa depan.
Selain itu, seminar ini juga menjadi wadah bagi peserta untuk berdiskusi dan menyusun rekomendasi yang dapat diimplementasikan dalam upaya penguatan literasi di pesantren.
Para peserta diajak untuk berbagi pengalaman dan berbicara tentang tantangan serta solusi terkait pelaksanaan budaya literasi di lingkungan pesantren masing-masing.
Dengan diadakannya seminar ini, diharapkan pesantren di Indonesia dapat terus berkembang dan berperan aktif dalam mencetak generasi yang cerdas, berakhlak mulia, serta siap menghadapi dinamika global.
Budaya literasi yang kuat akan menjadi pilar penting dalam menciptakan pesantren yang tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berkembang dan memberikan kontribusi besar bagi masyarakat.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aditya Mulawarman |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi